Rela Berkorban
Kedua, nilai kerelaan berkorban. Kesediaan berkorban demi kemajuan bangsa Indonesia hendaknya menjadi semangat  yang mememenuhi kalbu setiap insan negeri ini.
Kalau dulu para pahlawan bahkan rela mengorbankan nyawa demi memperjuangkan kemerdekaan dari para penjajah, rela mati demi mempertahankan kemerdekaan, maka di era pembanguanan inilah saatnya kita mewujudkan nilai kerelaan berkorban itu.Â
Mentalitas yang hanya memperhitungkan untung-rugi, mentalitas "saya dapat apa", mesti dikikis. Sebaliknya, seyogianya terus ditanamkan nilai-nilai kerelaan berkorban dan pengabdian demi kemajuan bangsa dan negara ini.
Kebiasaan hanya mengeluh dan menuntut, kebiasaan hanya mengkritik dan menghujat, kebiasaan no action talk only dan mentalitas koruptif harus dihapus dari mentalitas anak-anak bangsa ini. Kegaduhan demi kegaduhan yang merugikan banyak pihak harus disudahi.
Mari bergandeng tangan dan bekerja demi Indonesia yang lebih maju. Biarlah pengorbanan yang kita berikan saat ini akan berhikmah dan bermanfaat tak hanya untuk masa sekarang, bahkan terutama untuk anak-cucu kita kelak.
Pantang Menyerah
Ketiga, nilai kegigihan dan pantang menyerah. Nilai ini sudah ditunjukkan oleh para pahlawan bangsa tatkala berjuang, baik ketika berjuang memerdekanan negeri ini maupun saat mempertahankan kemerdekaan dari penjajah yang berniat kembali menjajah Indonesia.
Para pahlawan tak pernah menyerah kepada penjajah. Mereka bersama-sama berjuang demi negeri ini.
Kegigihan para pahlawan pejuang bangsa sudah tercatat dalam sejarah dengan tinta emas. Catatan sejarah yang kemudian diwariskan dari generasi ke generasi dengan semangat yang terkandung di dalamnya.
Jadilah pahlawan masa kini dengan aktif mempererat persatuan dan kesatuan di antara anak-anak bangsa.