Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kado Istimewa untuk Kompasiana, yang Lain Kasih Tahu Nggak ya?

20 Oktober 2020   19:18 Diperbarui: 21 Oktober 2020   05:22 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laksana kedelai, eh, maksud saya keledai, saya sungguh keledai yang begitu bodoh. Nggak mengerti maksud admin kendati sudah dijelaskan sampai tiga kali. Melakukan kesalahan yang sama hingga tiga kali!

Karena tidak paham maksud admin, maka tetap saja saya melakukan kesalahan yang sama sampai kemudian saya bertanya kepada anak tentang apa yang dimaksudkan oleh admin dalam tegurannya itu.

Anak saya lalu memeriksa dan barulah ketahuan kekeliruan saya di mana. Setelah ditunjukkan cara yang benar dalam pengambilan dan penyebutan sumber gambar sesuai dengan petunjuk admin, maka sejak itu saya tak melakukan kesalahan yang sama lagi. Saya merasa malu dan sekaligus mohon maaf kepada admin kompasiana."

Label Pilihan

Selanjutnya, pada tumpukan keempat, pembaca akan temui sebuah kertas tipis berwarna cokelat muda. Warna kertas yang mengisyaratkan sepotong rahasia kehidupan. Pada kertas ini saya menulis demikian.

"Artikel-artikel yang saya kirim ke kompasiana, begitu tayang langsung diberikan label pilihan. Saya pada awalnya terkejut. Sebelumnya, biasanya diperlukan waktu beberapa saat bagi admin untuk memeriksa artikel saya sebelum memberi label, bisa masuk pilihan atau tidak.

Akan tetapi belakangan, artikel saya langsung berlabel pilihan. Ini tentu saja sebuah penghargaan bagi saya sekaligus juga sebuah tantangan dalam berkarya.

Tidak bisa lagi saya menulis sekadar menulis, menulis seenaknya alias semau gue yang sama sekali tanpa menghiraukan kualitas. Sebaliknya, saya mesti terus berusaha menulis dengan sebaik-baiknya yang saya bisa kendati kenyataannya tetap saja masih banyak kekurangannya di sana-sini."

Pada tumpukan isi kado kelima, paling bawah, masih terdapat satu lembar kertas lagi berwarna biru muda. Sebuah warna yang manis. Persis seperti langit biru muda yang cerah, tanpa awan. Isi yang tertulis di atasnya bukan tulisan panjang seperti sebelumnya.

Di situ hanya tertulis dua kata dengan huruf kapital: TERIMA KASIH KOMPASIANA.

( I Ketut Suweca, 20 Oktober 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun