Jadi, jika demikian data pendukung memang diperlukan tapi tidak wajib ada dan kalaupun ada tak boleh berlebih. Hanya sebagai pelengkap. Yang terpenting adalah pendapat atau pemikiran penulisnya.
Penggunaan Bahasa
Itu baru yang berkaitan dengan isi. Belum lagi kalau kita memerhatikan penggunaan bahasa yang harus baik dan harus benar.
Bagi saya, hal ini masih menjadi persoalan. Kendati pernah mempelajari bahasa dan mempraktikkannya cukup lama, tetap saja ada hal-hal tertentu yang mesti saya pastikan sebelum menggunakannya. Untuk memberikan kepastian itu, saya harus sering membuka buku pedoman berbahasa. Saya juga harus searching google.
Menjadikan sebuah artikel memiliki kualitas konten yang bagus dengan penggunaan bahasa pengantar yang baik menuntut saya belajar dan belajar tiada henti. Tak hanya memikirkan apa materi yang hendak ditulis, bahkan juga bagaimana menuliskannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan rambu-rambu kebahasaan.
Beruntung ada sahabat di kompasiana yang ahli dalam teori dan praktik penggunaan Bahasa Indonesia. Dari tulisan beliaulah saya kerap belajar di samping dari buku-buku panduan yang tersedia.
(Â I Ketut Suweca, 12 September 2020).