Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Masih Belum"Blogwalking"? Inilah Alasan Mengapa Hal Itu Penting

26 Agustus 2020   18:53 Diperbarui: 27 Agustus 2020   07:07 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: fiercelittlestudyblr.tumblr.com

Baru saja saya usai menelpon Bapak Thamrin Dahlan. Beliau adalah sahabat maya saya sejak bergabung di kompasiana pada tahun 2010. Pak Thamrin, Pak Katedra, Pak Wijaya Kusumah (Omjay) adalah beberapa yang masih tetap aktif di kompasiana. Yang lain, mohon maaf, saya belum  lihat tahun bergabungnya.

Buku Karya Pak Thamrin Dahlan

Ketika kami ngobrol, Pak Thamrin Dahlan berkisah tentang kegiatan beliau yang berhasil menerbitkan 30 buku, mendirikan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, hingga website yang baru saja di-launching.

Beliau sungguh-sungguh serius dan konsisten dalam berliterasi. Saya salut pada produktivitas Pak Thamrin. Kendati memiliki banyak kesibukan, toh beliau bisa menyisihkan waktu untuk menulis dan menerbitkan buku. Kini, mengurus yayasan pula.

Kalau ada yang tertarik mengetahui website sahabat senior kita yang satu ini silakan lihat di alamat:  terbitkanbukugratis.id. Jika sahabat mengetik alamat tersebut akan segera muncul logo cukup besar yang bertajuk Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan. Saya baru saja mencoba melihatnya secara sepintas.  Web baru gres itu didominasi warna merah dan putih.

Usai ngobrol dengan Pak Thamrin, saya teruskan dengan membuka-buka kompasiana tercinta. Ternyata ada banyak yang memberikan nilai dan komentar yang masuk pada artikel saya yang berjudul Akhirnya, Saya Memilih untuk Menulis dan Menulis Saja. Saya lantas membalas komentar banyak  sahabat yang hadir,  satu per satu. 

Artikel Pak Pebrianov, Ada Apa?

Setelah selesai menanggapi komentar para sahabat, saya pun  mulai berkeliling -- blogwalking ceritanya, melihat lapak para sahabat. Eh, akhirnya ketemu dengan artikel keren karya Pak Pebrianov bertajuk Menulis, Bercanda yang Serius.

Akan tetapi, saya tak akan komentari lagi isi artikel beliau di sini, cukup di sana saja. Hanya, saya mau kritisi komentar-komentar yang masuk pada kolom komentar di bawah artikel itu. Tapi, saya minta ijin dulu kepada Pak Pebrianov karena sudah mengombang-ambingkan namanya di sini. Jangan marah ya Pak. 

Entah bagaimana asal-muasalnya, tiba-tiba Pak Felix Tani sampai hati berkomentar di artikel Pak Pebrianov, begini,"Anu itu menganukan anuku sampai menganu-anu. Kalau Prof. Peb sudah menganukan anunya, anuku jadi nganu, gitu lho. Jadi, mari kita anukan anu kita biar anu tetap nganu.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun