Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sedikit Demi Sedikit, Lama-lama Menjadi Buku

21 Juli 2020   20:28 Diperbarui: 21 Juli 2020   22:08 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana bisa menulis buku hingga ratusan halaman seperti dicontohkan di atas?  Kalau dipikirkan, tampaknya pekerjaan berat, bukan? Jika melihat buku tebal dan kita hendak menulis buku yang sama dengan itu, boleh jadi kita memilih membatalkan niat. Mengapa? Karena, kita pikir hal itu sulit direalisasikan.

Akan tetapi, sebaiknya jangan putus asa dulu. Orang lain bisa melakukannya, mengapa kita tidak? Diperlukan sikap optimistik dalam hal ini. Jika tidak optimis, kita bisa saja mengambil keputusan untuk menyerah daripada "bertarung" melawan tantangan, tak berani terjun ke medan laga.  

Resep para penulis buku hanya satu: lakukan dengan cara mengangsur! Seperti orang berutang di bank yang harus mencicil utangnya setiap bulan, demikian pula dengan menulis buku. Penulis juga bisa mengangsur dalam menulis.

Penulis buku bisa menetapkan waktu menulis setiap hari sebanyak 3 halaman, misalnya. Dengan begitu, dalam 3 bulan dia sudah mampu menulis buku setebal 270 halaman. 

Atau, jika ia berketetapan hati menulis setiap 2 hari sekali, maka dalam 6 bulan ia akan mampu menulis dengan jumlah halaman yang sama. Jumlah tersebut sudah terbilang cukup tebal, karena jumlah halaman buku yang beredar biasanya sekitar itu. Jika mau lebih tipis, cukup sedikit di atas 100 halaman saja.

Paparan di atas memberi gambaran bahwa pekerjaan yang besar bisa diselesaikan secara mudah dengan cara mengerjakannya sedikit demi sedikit. Kita bisa mengerjakan penulisan buku  secara mengangsur, dan lihatlah, pada suatu ketika kita akan terkejut, ternyata sudah banyak halaman yang kita tulis sehingga sudah mencukupi untuk dijadikan sebuah buku.

Perlu Motivasi Saat Menulis?

Terkadang saat menulis kita merasa kesepian, bekerja dalam kesunyian, bahkan mungkin tanpa dukungan langsung dari orang lain. Jika tidak konsisten, teguh, dan bersabar, kita bisa berhenti di tengah jalan, sesuatu yang tak kita kehendaki. Ada dua buku saya tulis dengan pola seperti ini. Menulis terus-menerus sampai selesai tanpa mengandalkan support dari siapa pun selama proses penulisan berlangsung.

Nah, jika kita ingin mendapatkan motivasi atau dorongan menulis dari pihak luar, maka ada baiknya menulis model serial di sebuah situs, boleh di blog sendiri atau di blog bersama seperti kompasiana ini. Tulisan-tulisan lepas yang kita buat langsung diunggah di blog itu. Karena diunggah dan dibaca publik, maka kemungkinan besar akan mendapat tanggapan dari pembaca. Tanggapannya bisa berupa kritik, saran, pujian, atau lainnya.

Masukan dari pembaca ini akan mendorong kita untuk menulis dan menulis lagi sesuai tema atau topik yang ditetapkan di awal. Setelah mendapatkan sejumlah judul yang dipandang cukup, baru kemudian kita kumpulkan dan terbitkan menjadi sebuah buku, lengkap dengan ISBN-nya. 

Jadilah buku himpunan tulisan yang sebelumnya  di-upload di blog. Melihat hasil karya kita berupa buku, sungguh menyenangkan, bukan? Nggak percaya? Tanya saja para sahabat yang sudah membuat buku dari kumpulan artikel mereka di blog.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun