Pernahkah pembaca melihat atau bahkan mengikuti rapat yang tak menghasilkan apa pun; pertemuan yang berakhir pertentangan pendapat dan perselisihan yang berkelanjutan?Â
Banyak terjadi rapat yang tidak menghasilkan apa pun, kecuali menjadi ajang adu argumentasi. Rapat yang sudah menyita cukup banyak waktu, berakhir sia-sia. Tak ada kesimpulan, tak ada kesepakatan atau keputusan yang berhasil dilahirkan dari rapat tersebut.
Penyebab Kegagalan Rapat
Apa sih yang menyebabkan kegagalan sebuah rapat? Menurut saya, paling tidak ada dua penyebab utamanya. Kedua faktor inilah yang menjadi biang keladi ketidakberhasilan sebuah pertemuan yang pada awalnya ingin mencapai kesepakatan namun nyatanya gagal.
Penyebab pertama, agenda rapat yang tidak jelas. Pemimpin atau penyelenggara rapat tak memiliki agenda jelas, apa sesungguhnya goal dari rapat itu, apa keputusan atau kesepakatan apa yang diinginkan untuk diambil.
Karena rapatnya tak jelas tujuannya, akhirnya lalu-lintas pembicaraan menjadi ngalor-ngidul, dan tak menghasilkan apa-apa. Para peserta rapat tak fokus dan berbicara tentang apa maunya saja. Rapat yang dilakukan tak lebih dari kegiatan yang membuang-buang waktu.
Kedua, rapat yang "dirusak" oleh peserta sendiri. Artinya, rapat itu menjadi tidak terarah dan tidak terkendali karena ada satu orang atau lebih yang memiliki pengaruh, berbicara yang berbeda atau berseberangan dengan apa yang diharapkan pemimpin rapat itu pada awalnya. Ia menjadi penyebab kekisruhan  di dalam rapat.
Orang-orang semacam ini, dalam banyak hal, sejatinya ingin mendapatkan perhatian, ingin lebih didengar pendapatnya. Jika tidak, maka mereka memiliki kecenderungan menjadi bagian yang mengganggu  suasana rapat. Rapat cenderung menjadi ajang perdebatan yang tak jelas juntrungnya karena orang seperti itu.
Pemimpin rapat bisa jadi kewalahan dalam menghadapi atau menangani orang-orang jenis ini. Kalau dibiarkan berbicara terus, rapat menjadi berkepanjangan. Adu kekuatan "urat leher" bisa terus terjadi.
Jika diingatkan atau ditegur di dalam rapat, orang seperti ini memiliki kecenderungan akan menyerang balik bahkan mungkin menantang pemimpin rapat. Kewibawaan sang pemimpin bisa diganggu oleh orang-orang semacam ini.