Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kalau Berkunjung, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak

20 Juni 2020   15:01 Diperbarui: 20 Juni 2020   15:20 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Bhttps://id.pinterest.com/pin/686024955717145453/

Blogwalking adalah istilah yang dipakai dalam dunia blog. Istilah ini dimaknai sebagai kegiatan mengunjungi blog-blog lain, baik itu milik sahabat atau siapa pun. Di kompasiana sendiri, aktivitas blogwalking sudah biasa dilakukan sebagai bentuk silaturahmi dan persahabatan dengan sesama kompasianer.

Saya, sebagaimana halnya para sahabat lainnya, juga suka berkunjung ke lapak (akun) para sahabat. Dalam sehari, saya usahakan menyediakan waktu untuk menengok isi postingan para sahabat di kompasiana, di samping menulis untuk mengisi "rumah" sendiri.

Ragam Kunjungan

Saya perhatikan, ada berbagai ragam pilihan yang dilakukan saat melakukan kunjungan itu, tergantung pada kebiasaan kompasianer.  Pertama, ada yang berkunjung hanya untuk "mengintip" materi bahasan. Artinya, yang bersangkutan mengunjungi postingan orang lain hanya untuk maksud melihat atau membaca, tak lebih dari itu. Ia enggan meninggalkan jejak kendati terdapat fasilitas untuk itu yang disediakan di setiap lapak.

Kedua, memberi nilai. Ada sahabat yang bertandang ke postingan yang lain, (mungkin) membaca, dan hanya bubuhkan nilai. Yang di-klik adalah salah satu dari nilai yang tersedia di media ini, entah itu aktual, menarik, bermanfaat, menginspirasi, menghibur, atau lainnya.

Pilihan nilai "tidak menarik" pun tersedia. Si pengunjung  bisa saja meng-klik-nya. Hanya saja, vote yang saya sebutkan terakhir ini hampir tak pernah di-klik. Kecuali mungkin salah pencet, he he he.

Dan, selama berkompasiana, saya sendiri belum pernah menggunakan nilai "tidak menarik" ini di lapak sahabat. Salah satunya, karena tidak sampai hati saja. Kalau kurang sreg dengan artikel tersebut saya lebih memilih tidak meninggalkan jejak sama sekali.

Ketiga, memberikan komentar. Saya amati, komentar-komentar  ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni yang sekadar berkomentar dan yang sungguh-sungguh berkomentar.

Yang sekadar berkomentar biasanya tidak membaca isi tulisan. Yang bersangkutan hanya melihat judul, langsung turun ke kolom komentar. Sama sekali tidak membaca isi tulisan sehingga tidak tahu dengn pasti apa intisari tulisan dimaksud. Lalu, ia segera scroll ke bawah dan berikan komentar.

Karena itu, komentar yang dibubuhkan seringkali tidak nyambung dengan isi tulisan di atasnya. Atau, komentar yang disampaikan sekadarnya saja! Tipe seperti ini akan berkunjung dari lapak satu ke lapak dengan komentar yang tidak berbeda. Komentarnya (nyaris) sama, copy paste dari komentar di lapak-lapak lainnya.

Sebaliknya, yang bersungguh-sungguh berkomentar akan memulai dengan membaca artikel, dari judul hingga isi, kendati pun mungkin harus membaca cepat. Ia berusaha memahami apa yang dimaksud oleh penulisnya, minimal intisari bahasannya bisa ditangkap. Nah, dari pemahaman itulah dia membubuhkan komentar. Alhasil, komentarnya pun tepat dan selaras dengan topik yang dibicarakan di dalam artikel.

Komentar yang Unik

Selain itu, ada pula pola berkomentar yang cukup unik, dan ini pada beberapa kesempatan saya dan beberapa sahabat lakukan. Saya mulai dengan membaca artikel sahabat dengan saksama. Lalu, saya akan cari atau temukan bagian penting dari tulisan itu. Mungkin bagian penting itu dalam wujud kalimat yang spesial atau kalimat inti.

Nah, kalimat itulah yang saya akan copy dan paste di kolom komentar. Setelah itu langsung submit? Tidak! Di bawah bagian kalimat istimewa itu pasti akan saya bubuhkan komentar secukupnya. Komentar itu biasanya selaras dengan kalimat inti tersebut, bahkan bisa menyangkut isi postingan secara keseluruhan.

Ketika kita hendak memilih berkomentar dengan sungguh-sungguh memang akan membutuhkan waktu. Maksud saya, jika akan memberikan komentar, kita mesti membaca tulisan orang lain dengan baik sehingga bisa memberikan apresiasi secara jitu.

Memang sedikit repot, tetapi bersamaan dengan itu kita juga dapat memetik pengetahuan dari tulisan tersebut secara efektif. Dan, jangan lupa, memberikan komentar seperti ini juga menunjukkan penghargaan kita kepada penulisnya, entah kita sependapat atau tidak dengan si penulis artikel.

Nah, sahabat kompasianer, mari kita tinggalkan jejak tatkala berkunjung ke lapak para sahabat. Jangan melulu menjadi silent reader. Mari bubuhkan  nilai atau vote. Berikan komentar yang memadai.

Sebaik-baiknya kehadiran kita di postingan para sahabat adalah memberikan nilai sekaligus komentar yang sesuai. Ini hanyalah ajakan. Jika sependapat yuk kita lakukan, jika tidak pun tidak mengapa.

( I Ketut Suweca, 20 Juni 2020).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun