Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Orangtua Teladan bagi Anak-anak

20 Juni 2020   07:27 Diperbarui: 28 Juni 2020   06:57 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest/Merrick

Jika di dalam keluarga ia terbiasa mendengar kata-kata kasar bahkan umpatan-umpatan dari orangtuanya, bukan tidak mungkin ia akan meniru dan hal ini akan terbawa ke luar. Apabila ia terbiasa mendengar dan terlatih dengan kata-kata yang sopan dan menjaga etika di rumah, hal ini juga akan terbawa-bawa ketika si anak bergaul di sekolah dan lingkungan sekitarnya.

Menyerahkan ke Pihak Sekolah

Banyak orang tua yang tak peduli betapa pentingnya pendidikan di dalam keluarga. Masalah pendidikan anak sepenuhnya dipandang sebagai tanggung jawab sekolah.

Jika anak menjadi orang yang tak sesuai keinginan atau harapan orangtua, itu dianggap semata-mata sebagai kesalahan pihak sekolah sebagai institusi yang bertugas mendidik. Padahal, pengaruh pendidikan informal di rumahlah sangat menentukan.

Orangtua tak cukup dengan berkata-kata harus begini atau harus begitu. Orang tua juga tak cukup dengan mengatakan tak boleh begini dan tak boleh begitu. Orangtua seyogianya bisa menunjukkan sikap dan perilaku yang patut diteladani oleh putra-putri mereka.

"Pengaruh suatu keteladanan yang baik jauh lebih bermanfaat daripada suatu teguran yang tajam," demikian nasihat Bapak Sri Sultan Hamengkubuwono VIII.

Mesti diingat dan disadari bahwa tindak keteladanan lebih "nyaring bunyi"-nya daripada kata-kata. Masih banyak orang tua yang belum menyadari hal ini sehingga dengan mudah menyalahkan pihak sekolah, anak,  atau orang lain. Mira W, novelis wanita Indonesia,menulis bahwa "mendidik anak bukan dengan segebung nasihat dan larangan. Tapi, dengan teladan dan penuh pengertian."

( I Ketut Suweca, 20 Juni 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun