Sejumlah orang sepertinya mampu meraih sukses, kekuasaan, kekayaan, prestasi, hanya dengan sedikit upaya yang dilakukan secara sadar.Â
Sejumlah orang lainnya mendapatkan semua itu dengan susah payah.
Dan, tetap saja ada sejumlah orang yang gagal total dalam mewujudkan mimpin, hasrat, dan sasaran mereka.Â
Mengapa sebagian orang begitu mudah mewujudkan ambisi mereka, sementara yang lain harus dengan susah payah, dan bahkan gagal total?
"Penyebabnya," ujar Charles F. Haanel, "tidak mungkin bersifat fisik karena jika begitu adanya maka orang yang secara fisik tubuhnya paling sempurnalah yang akan menjadi orang yang sukses. Perbedaannya pasti sesuatu yang ada di dalam benak. Hal itu pastilah bagian di dalam diri kita yang menghadapi lingkungan kita serta semua halangan yang menghadang di jalan yang kita tempuh, yaitu pikiran."
Dikatakan oleh Haanel, di saat kekuatan kreatif yang dimiliki pikiran sudah sepenuhnya dialami, efeknya amat luar biasa. Orang yang mengetahui bahwa kekuatan untuk meraih sesuatu itu berawal dalam dirinya, bukan mengandalkan kekuatan dari luar, maka ia akan langsung berdiri tegak, menampilkan rasa percaya diri, dan menghasilkan berbagai keajaiban.
Buku  Master Key System karya Charles F. Haneel ini mengajarkan kepada kita penggunaan pikiran, kekuatan pikiran sejati, bukan kekuatan pengganti atau kebalikannya.Â
"Master Key sama sekali tidak memiliki hubungan dengan sihir atau tipu daya yang seringkali membuat banyak orang mengira bahwa kita bisa mendapatkan sesuatu tanpa harus mengupayakan apapun," tambah penulis buku klasik ini.
Siapa Charles F. Haneel?
Penulis buku ini, Charles F. Haneel, dilahirkan di Ann Arbor, Michigan, pada awalnya adalah pebisnis yang sangat sukses di St. Louis, Missouri. Ia menjadi seorang konglomerat terbesar pada zamannya. Ia menulis beberapa buku, termasuk The Master key Sistem, pada tahun 1912.
Haneel tentu saja mempedomani apa yang ditulisnya dalam buku ini dalam kehidupan dan bisnisnya sehingga bisa meraih keberhasilan. Melalui buku ini, ia pun mewariskan kepada kita apa yang sudah dipraktikkannya terutama tentang bagaimana pikiran berpengaruh terhadap keberhasilan hidup seseorang.
Dalam "Catatan dari Penyunting," Ruth L. Miller menulis bahwa terdapat banyak sekali kebijakan hidup yang bisa dipetik di dalam buku klasik ini. Dikatakan bahwa versi aslinya relatif sulit dipahami, sehingga dalam penulisan belakangan dilakukan penyesuaian sehingga menjadi jauh lebih mudah dimengerti. "Anda akan mendapati bahwa Master Key merupakan petunjuk hebat bagi jalan menuju kesuksesan Anda!," tulis Miller.
Petikan Isi Master Key
Pertama, dunia lahir kita adalah cerminan dari dunia batin kita. Sumber dari semua sumber daya adalah dunia batin kita, mata air persediaan semesta, energi tak terbatas, di mana setiap individu merupakan pengantarnya.
Kedua, pikiran adalah energi. Pikiran aktif adalah energi. Pikiran yang terfokus adalah energi yang terfokus. Pikiran yang terpusat pada sebuah tujuan yang pasti akan menjadi suatu daya. Kesulitan yang kita hadapi disebabkan terutama oleh gagasan yang tidak jelas dan ketidaktahuan akan minat kita yang sesungguhnya.
Daya yang dimiliki oleh pikiran jauh lebih hebat jika dibandingkan dengan keberhasilan atau bahkan impian yang paling luar biasa tentang kemajuan dalam bidang materi. Oleh karena itu, pemikiran yang jernih menjadi tak ternilai harganya.
Ketiga, kekuatan visualisasi. Visualisasi adalah proses penciptaan gambaran mental, gambar yang kita ciptakan menjadi cetakan, model atau pola yang akan memunculkan masa depan kita.Â
Visualisaai merupakan proses yang amat berbeda dengan melihat; melihat itu secara fisik, dan oleh karenanya berhubungan dengan dunia nyata atau dunia lahiriah kita; tetapi visualisasi adalah produk imajinasi yang lahir dari dunia batin kita.
Dengan menggenggam sebuah gambaran dalam benak, kita akan secara bertahap namun pasti membawa apa yang kita impikan mendekat kepada kita. Kita dapat menjadi sesuatu yang kita inginkan. Kita dapat memperoleh sesuatu yang kita inginkan.
Keempat, intuisi. Ketika kita berkonsentrasi terhadap suatu permasalahan penting, bantuan juga akan datang dalam bentuk informasi yang menggiring kita kepada kesuksesan. Itulah yang disebut dengan intuisi.
Intuisi kerapkali menyelesaikan permasalahan yang berada di luar jangkauan kemampuan penalaran. Intuisi seringkali datang secara mendadak dan mengejutkan, mengungkapkan jawaban yang kita cari.
Untuk menumbuhkan dan mengembangkan intuisi, kita harus mengenali dan menghargai kehadirannya, sekaligus mensyukuri karunia itu. Jika kita menyambut kehadiran intuisi dengan senang hati dan penuh rasa syukur, maka ia akan lebih sering datang. Sebaliknya, jika dikesampingkan, apalagi berkali-kali, kehadirannya akan semakin jarang.
Intuisi biasanya datang di dalam kesunyian. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk menemukan sebuah tempat di mana kita dapat menyendiri selama beberapa menit setiap hari untuk melatih pikiran sekaligus menguatkan intuisi, sebuah kekuatan yang penting yang perlu Anda miliki.
Banyak hal yang dikemukakan Haneel di dalam buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini. Saya sungguh tak sanggup menggambarkan secara menyeluruh isi buku yang demikian luas dan dalam ini.Â
Jika hendak memahaminya, buku ini perlu dicerna dengan seksama dan perlahan-lahan untuk mengetahui apa yang dimaksudkannya, dibaca secara berurutan dari awal hingga akhir disertai dengan praktik, sebagaimana dianjurkan penulis buku.
Ada beberapa buku lain yang juga membicarakan tentang ilmu pikiran. Diantaranya adalah The Secret karya Rondha Byrne. Juga ada buku The Power of Subconscious Mind karya Joseph Murphy, Law of Attraction karya Michael J. Losier, The Key tulisan Joe Vitale, dan 5 Aturan Pikiran karya Mary T. Brown.Â
Setiap buku yang saya sebutkan ini memiliki keistimewaan tersendiri. Jika semuanya digabungkan, maka pengetahuan kita tentang ilmu pikiran akan semakin lengkap.
(Â I Ketut Suweca, 6 Juni 2020).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H