Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Buku Diary, Sahabat Sejati yang Selalu Siap Menampung "Curhatan" Kita

26 Mei 2020   14:08 Diperbarui: 26 Mei 2020   17:29 1938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dok. pribadi

"Pak Bas adalah pribadi yang peka terhadap lingkungan. Disebut begitu, karena secara diam-diam ia terbukti telah memasukkan unsur lingkungan ke dalam karya-karyanya. Banyak  yang diketahuinya, banyak hal yang dirasakan dan dihayatinya secara mendalam, terekspresikan ke dalam novel-novelnya."

Itulah petikan kalimat saya di buku harian (diary), 8 Agustus 2000, hampir 20 tahun yang lalu. Kalimat itu adalah bagian kecil dari kekaguman saya terhadap  seorang novelis sekaligus mentor menulis saya, Bapak Prof. Sunaryono Basuki Ks, yang berpulang belum lama ini.  

Tulisan Tangan Tunjukkan Kepribadian

Saya merasakan, menulis buku diary itu memang menyenangkan. Usai melakukan kegiatan sepanjang hari, menjelang tidur biasanya saya mulai menulis di buku diary yang berisi tentang apa saja yang ingin saya tulis. Misalnya tentang kegiatan yang saya ikuti, peristiwa yang saya alami, dan lainnya.

Terkait dengan hal itu dan sesuai dengan topik pembicaraan, mari kita bedah lebih jauh tentang buku diary dan tulisan tangan. Kita akan mulai membahas sedikit mengenai  tulisan tangan, baru kemudian mengurai manfaat menulis di buku diary.

Menulis dengan tangan dan membaca tulisan tangan itu "sesuatu" banget. Tak percaya? Misalkan, kita menerima surat pribadi dari orang yang kita kasihi, apakah itu orang tua, kakak-adik,  atau kekasih. Mana yang lebih afdal, surat yang kita terima itu dalam bentuk ketikan atau ditulis tangan?

Saya yakin surat dengan tulisan tangan lebih menyentuh hingga ke lubuk hati. Ia lebih mempribadi, lebih khusus atau lebih spesial. Sulit sekali saya mengungkapkannya dengan kata-kata yang tepat. Kita pada umumnya akan lebih senang menerima surat pribadi dalam bentuk tulisan tangan. Ingat saja saat pacaran dulu, he he.

Di samping surat itu menjadi spesial, jangan lupa, tulisan tangan itu  juga menunjukkan jati diri  penulisnya. Bentuk, tekanan, ukuran, miring ke kiri , miring ke kanan, atau tegak huruf yang kita tulis, semua menggambarkan siapa kita sesungguhnya.

Membaca tulisan tangan itu ada ilmunya, namanya  ilmu grafologi. Grafologi adalah metode ilmiah untuk merngenali, mengevaluasi, dan mengetahui kepribadian orang melalui tarikan dan pola yang ditampilkan oleh tulisan tangan kita.

Ahli grafologi bisa mengetahui karakter atau kepribadian seseorang berdasarkan tulisan tangannya. Jadi, tulisan tangan yang kita buat sekaligus menunjukkan kepribadian kita, termasuk suasana pikiran dan perasaan kita pada saat menulis.Dan, tulisan tangan itu khas dan unik pada setiap orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun