Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada "Sesuatu" yang Bersemi di Balik Pandemi

18 Mei 2020   14:13 Diperbarui: 18 Mei 2020   18:03 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurang-lebih sudah tiga bulan lamanya pandemi covid-19 membuat kita selalu waspada. Oleh pemerintah kita dianjurkan untuk lebih banyak berada di rumah, bekerja dari rumah, dan membatasi ke luar rumah jika tak sangat penting.

Itu semua dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus yang sudah terbukti merenggut banyak nyawa manusia. Tentu kita semua harus terus berusaha dan berdoa, semoga bencana ini lekas berlalu sehingga bisa kembali melaksanakan aktivitas tanpa kekhawatiran terpapar covid-19.

Bencana lantaran virus  ini telah menelan banyak korban nyaris di seluruh belahan dunia. Hidup menjadi sederetan kisah penuh derita. Namun, jika kita renungkan lebih dalam, ternyata ada hikmah di balik bencana ini. Di balik pandemi, terdapat sesuatu yang tengah bersemi. Mari kita lihat satu per satu.

Solidaritas dan Disiplin

Pertama, pandemi menguatkan solidaritas. Lihatlah, para tenaga medis dan paramedis  dengan ikhlas berjuang keras merawat masyarakat yang sakit karena covid. Lalu, masyarakat, baik yang bergabung dalam komunitas maupun  secara mandiri, turun tangan membantu meringankan beban sesama.

Mereka peduli dan ikut berkontribusi menyumbangkan sebagaian dari hartanya untuk mereka yang menderita akibat covid. Pemerintah dan masyarakat bahu-membahu berkontribusi di tengah pandemi yang melanda.

Kedua, pandemi menguatkan disiplin. Physical distancing  dan work from home (WFH) yang diberlakukan mengharuskan kita untuk bekerja dari rumah dan lebih banyak di rumah. Kita belajar untuk patuh dan menaati anjuran pemerintah pusat dan daerah untuk terhindar dari paparan covid. Dan, masyarakat pun mulai menguatkan disiplin diri, sesuatu yang sangat diperlukan dalam kehidupan.

PHBS dan Pemanfaatan Teknologi

Ketiga, pandemi mendorong pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Sebelum ini, mungkin ada yang  jarang mencuci tangan, sekarang jadi lebih rajin melakukannya. Dulu, mungkin kita kurang memerhatikan kebersihan rumah dan lingkungan, kini menjadi lebih perhatian. Dulu, mungkin kita sering malas berolah raga secara teratur, belakangan menjadi  rajin kendatipun melakukannya di rumah.

Keempat, pandemi mendorong pemanfaatan teknologi. Sebelum pandemi melanda, kebanyakan kita terbiasa melakukan pertemuan secara fisik. Mobilitas kita untuk bisa menghadiri rapat menjadi padat. Akibatnya, pengeluaran dana untuk transportasi, penginapan,  dan lainnya tak terhindarkan.

Kini, saat pandemi kita semua mulai memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi jika hendak menyelenggarakan pertemuan. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan, mulai terbiasa menggunakan zoom, webinar, dan sejenisnya untuk berkomunikasi secara online.

Hidup Sederhana dan Produktif

Kelima, pandemi mendorong pola hidup sederhana. Selama pandemi, banyak terjadi pemutusan hubungan kerja. Tak sedikit yang kemudian kehilangan pekerjaan sehingga harus bergiat agar bisa menyambung hidup dengan usaha lain.

Kebiasaan sebelumnya yang mungkin saja kurang mengontrol pengeluaran uang, saat pandemi terpaksa harus melakukannya karena keterbatasan uang. Jadi, oleh covid, kita dipaksa untuk berpola hidup sederhana, sebuah pola hidup yang perlu terus dijaga.

Keenam, pandemi mendorong masyarakat lebih kreatif dan produktif. Kreativitas dan produktivitas masyarakat mulai terwujud secara nyata. Mereka tak mau tinggal diam atau berpangku tangan. Misalnya, bertanam sayur dan rempah-rempah untuk keperluan dapur, bisnis online, meningkatkan skill, membaca, menulis, dan masih banyak lagi.

Itulah hal-hal yang bersemi di tengah pandemi. Semoga hal-hal positif tersebut bisa dikembangkan dan diperkuat ke depan, bahkan setelah pandemi berlalu. Solidaritas, kemampuan memanfaatkan teknologi, disiplin diri, pola hidup bersih dan sehat, pola hidup sederhana, menjadi kreatif dan produktif adalah modal dasar untuk membina diri dan membangun bangsa demi masa depan lebih baik.

( I Ketut Suweca, 18 Mei 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun