Mohon berkenan sahabat pembaca memperhatikan judul tulisan ini, lalu ijinkan saya bertanya singkat: apakah sahabat pernah mengalaminya? Mungkin pernah, mungkin juga tidak. Kedua-duanya saya pernah mengalaminya. Tidak sekali, bahkan berkali-kali. Saya bisa membaca tidak sampai selesai. Saya juga terkadang menulis tidak sampai tuntas. Lalu, ada apa dengan saya?
Membaca Buku Tidak Tuntas
Saya mempunyai kebiasaan membeli buku, 2-3 judul setiap bulannya. Senang sekali menemukan buku-buku bagus yang menarik hati. Karena tertarik, saya pun membeli dan membawanya pulang.
Sebelum memastikan akan membeli buku-buku itu, saya akan membacanya sekilas. Membaca sekilas, maksud saya, adalah dengan melihat daftar isinya dan bagian kulit belakang buku yang berisi penjelasan super singkat tentang isi buku. Dari situ saya mencoba menilai sebuah buku.
Saya termasuk pencari buku-buku terlaris, terutama buku best seller di tingkat nasional dan dunia. Apalagi buku yang sudah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Jika buku tersebut adalah buku terlaris, sekian persen hati saya merasa mantap untuk membelinya.
Tinggal melihat sepintas isi dan kulit belakangnya, sebagaimana saya sebutkan tadi. Untuk apa melihat daftar isi? Pastilah untuk mengetahui hal-hal pokok apa saja yang dipaparkan di dalam buku dimaksud, dari Bab ke Bab berikutnya.
Lalu, beralih ke kulit belakang buku. Di situ, dapat dilihat sepintas isi buku, membicarakan topik atau tema apa. Adakah daftar isi dan topik buku menarik dan bermanfaat? Jika jawabannya menarik dan bermanfaat, lanjut diboyong ke rumah.
Sesekali saya akan bertanya kepada pramuniaga, mana jenis buku di kelompok tertentu yang laris. Biasanya pramuniaga akan merespons dengan baik. Sebagai contoh, kemarin saya pergi ke sebuah toko buku yang tak begitu jauh dari rumah.
"Mbak ada tidak buku ... apa namanya itu ya, temannya buku Segala-galanya Ambyar karangan Mark Manson?" tanya saya sambil berpikir tentang judul buku yang saya maksudkan.
"Oh, pasti buku Bersikap Bodo Amat yang Bapak maksud ya," jawab pramuniaga seraya bergerak ke tempat pajangan buku.
"Ini kan Pak? Judul lengkapnya Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat. Penulisnya Mark Manson. Penerbitnya Grasindo," jelasnya komplit.