Sahabat kompasianer, sekarang saatnya kita kembali bersua. Beberapa artikel sebelumnya menyangkut banyak hal, salah satunya tentang karier. Kali ini kita semua bersama-sama lagi berbicara tentang topik yang satu ini: menjadi pribadi yang senantiasa bertumbuh.
Pribadi yang bertumbuh dalam konteks ini tentu bukan ditujukan pada pertumbuhan fisik, melainkan pertumbuhan kepribadian, pertumbuhan mental-spiritual.Â
Pertumbuhan ini diharapkan selaras dengan pertumbuhan fisik. Â Pribadi yang bertumbuh adalah pribadi yang mengalami kemajuan demi kemajuan bersamaan dengan bergulirnya waktu.
Lima Tips untuk Pribadi yang Bertumbuh
Lalu, bagaimana menjadi pribadi yang senantiasa bertumbuh? Apakah hal-hal yang bisa kita lakukan? Berikut ini saya sampaikan 5 tips yang bisa diandalkan untuk menapak menuju pribadi yang semakin matang pada setiap pertambahan waktu.Â
Dengan terus bertumbuh, kita tidak akan menjadi "tua" atau "layu" sebelum waktunya, melainkan bisa tetap menapaki kehidupan dengan keyakinan penuh dan berpengharapan. Inilah kelima tips itu.
Pertama, jangan hanya memikirkan masa sekarang. Masa sekarang memang sangat penting, tetapi masa datang juga tak kalah pentingnya sehingga harus dipersiapkan dengan baik. Kita bisa berpikir, berkata, dan berbuat hanya saat sekarang yang hasilnya akan diterima di masa datang.
Kerjakan segala sesuatu yang bisa kita lakukan "saat ini" di tempat kita berada untuk masa datang. Hanya saat ini menjadi milik kita, saat yang bisa kita usahakan, upayakan. Masa kemarin sudah lewat. Masa datang masih akan menyusul kemudian. Yang bisa kita isi dengan segala upaya hanyalah "saat ini." Kita hanya bisa segera mengisi "saat ini" sebelum dia lewat dan menjadi masa lalu.
Dan, apa yang kita lakukan di masa sekarang, akan berdampak pada masa yang akan datang. Jadi, ketika kita berbuat di masa kini, tetaplah ingat bahwa buahnya akan dipetik setelahnya, entah sebentar lagi, esok, setahun lagi, dan seterusnya.
Kedua, buatlah rencana masa depan. Rencana ini sangat penting untuk dijadikan pedoman dalam melangkah menuju masa depan yang dicita-citakan. Sebaiknya buatlah rencana yang jelas dan tertulis. Hindari rencana hanya di dalam pikiran atau di dalam angan-angan yang dengan mudah bisa terlupakan.
Dengan membuat rencana tertulis kita akan merasa bahwa rencana yang kita tulis itu benar-benar akan kita wujudkan dengan segenap hati dan upaya. Dengan rencana yang pasti dan jelas, berharap kita akan mampu menghindari godaan yang mungkin saja membawa kita ke luar dari tujuan semula.
Ketiga, jangan lekas berpuas diri. Katakanlah kita sudah mencapai satu langkah sukses hari ini atau kemarin. Sukses yang kita capai itu bisa saja membuat kita berpuas diri. Bisa membuat kita merasa sudah mencapai  puncak.Â
Lalu, kita merasa sudah tak ada yang harus diperjuangkan lagi berikutnya. Sukses yang membuat terlena bisa berbuah kegagalan setelahnya. Rick Warren mengatakan. "Musuh terbesar dari keberhasilan di masa depan adalah keberhasilan hari ini."
Sebaliknya, kesuksesan bisa juga melahirkan kesuksesan setelahnya. Untuk mencapai keberhasilan berikutnya, maka merasa berpuas diri adalah pantangannya. Rayakan sebentar saja kesuksesan itu dan kemudian melangkahlah terus. Taklukkan tantangan-tangan baru berikutnya.
Keempat, jangan berhenti belajar. Ya, benar, kita harus secara kontinu belajar. Buatlah program peningkatan kualitas diri, misalnya melalui pendidikan dan pelatihan, dengan membaca buku dan sumber informasi lain secara berkelanjutan, dengan menikmati video untuk meningkatkan skill di bidang tertentu atau untuk meningkatkan pemahaman akan diri sendiri dengan video-video pengembangan diri yang banyak beredar. Praktikkanlah apa yang sudah kita pelajari.
Dengan terus belajar, maka dapat dipastikan kita akan bisa terus bertumbuh. Kita bisa selalu mempunyai mentalitas positif yang dilumuri semangat untuk maju dan kesiapan menghadapi segala tantangan.
Bersedia Membayar Harganya dari Sekarang
Kelima, bayarlah harganya. Jika ingin mencapai kebebasan finansial dengan 15-20 tahun kemudian, maka menabung mulai sekarang juga adalah caranya. Jangan ditunda-tunda. Tabungan  berjangka sangat dianjurkan.Â
Sepuluh persen dari penghasilan sebaiknya ditabung. Dalam sekian puluh tahun lagi, tabungan itu akan berlipat-lipat sehingga menjadi sangat besar karena mengikuti konsep bunga berbunga. Baik juga apabila melakukan investasi lainnya yang diminati.
Seperti halnya menabung dan berinvestasi, kita harus siap "memajaki" diri lebih awal. Artinya, untuk mendapatkan hasil di masa datang, maka kita harus bersedia membayar "pajak" mulai sekarang dan seterusnya.Â
Hanya dengan begitu, kita akan memiliki harapan yang besar untuk pencapaian yang kita idam-idamkan. Banyak orang menyesal setelah berumur dengan berkata, "Mengapa saya tak melakukan ini sejak dulu?"
Tabungan itu tak melulu berkenaan dengan uang, bahkan segala usaha yang dilakukan untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Kita memang harus bersedia dan berani membayar "harga"-nya sekarang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik kemudian. Kita harus berani "memajaki" diri kita sendiri untuk memperoleh "hadiah istimewa" di masa datang.
Demikianlah, untuk menjadi pribadi yang bertumbuh kita hindari memikirkan hanya kepentingan saat sekarang dengan melupakan rencana masa depan. Untuk menjadi pribadi yang bertumbuh kita dituntut tidak berpuas diri, bahkan mesti senantiasa terus belajar dan bersedia "membayar harga"-nya sejak awal.
(Â I Ketut Suweca, 29 April 2020).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H