Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melindungi Pedagang dan Pembeli di Pasar Tradisional dari Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?

9 April 2020   19:36 Diperbarui: 9 April 2020   21:40 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pinterest.com/Eric Wessman

Interaksi langsung di pasar tradisional benar-benar tak terhindarkan. Setiap kali pasar dibuka, physical distancing tak bisa dilakukan sepenuhnya. Di pasar tradisional, penerapan jarak antar individu menjadi sulit.

Antara penjual dan pembeli pasti akan melakukan transaksi, dan tentu dilakukan dengan jarak yang relatif dekat. Belum lagi sentuhan sesama pembeli dan dengan pedagang bisa terjadi, terlebih-lebih saat pasar tradisional sedang ramai pembeli.

Sulit Menghindari Kerumunan

Nah, bagaimana memperkecil kemungkinan penularan virus di saat-saat seperti ini? Memang diakui, ini keadaan yang relatif sulit untuk melaksanakan prinsip menjauhi kerumunan, tetapi berbagai upaya, maka risiko terpapar virus akan mampu ditekan seminimal mungkin. Inilah beberapa yang bisa dilakukan.

Di pintu masuk pasar tradisional sebaiknya dipasang spanduk atau baliho yang berisi sejumlah pesan yang penting bagi masyarakat yang hilir-mudik ke pasar taradisional, entah itu pedagang, pembeli, tukang pikul barang, dan petugas pasar.

Penempatan spanduk atau baliho hendaknya sedemikian rupa sehingga mudah dilihat oleh masyarakat. Ukuran tulisannya pun seyogianya cukup besar agar mudah dilihat dan dibuat menarik.

Kata-kata atau kalimat pada baliho atau spanduk dibuat secukupnya saja. Hindari penggunaan kata yang terlalu banyak, ukuran huruf kecil-kecil, dan kata-kata yang sulit dipahami. Gunakan pesan sederhana agar mudah dimengerti.

Tempatkan Pengeras Suara

Tepat di pintu masuk pasar ada baiknya ditempatkan pengeras suara. Melalui sound system itu bisa disampaikan pesan agar pengunjung pasar maupun para pedagang agar mengenakan masker (secara benar), di samping  pesan lainnya yang dipandang perlu.

Sebaiknya pesan yang disampaikan berupa rekaman suara yang bisa diputar berulang-ulang. Rekaman ini penting agar tak merepotkan petugas pasar untuk mengumumkannya berkali-kali. Dengan cara ini, masyarakat yang berada di pasar akan dapat mendengarkan dan memahami pesan yang disampaikan secara gamblang.

Siapkan Tempat Cuci Tangan

Di samping itu, di pintu keluar-masuk pasar disediakan juga pembersih tangan, seperti handsanitizer. Kalau memungkinkan, dipasang tempat cuci tangan, lengkap dengan sabun dan kran dengan air mengalir.

Hendaknya di tempat ini ada petugas pasar yang selalu stand by membantu atau mengarahkan masyarakat untuk membersihkan tangan mereka, baik ketika memasuki pasar maupun saat keluar dari pasar.

Nah, itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga agar pembeli dan pedagang tetap terlindungi dari paparan virus covid-19. Semua ini bisa dilakukan oleh pemerintah setempat bersama PD Pasar, dan dengan dukungan masyarakat.

Semoga semuanya senantiasa sehat-walafiat.

( I Ketut Suweca, 9 April 2020).  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun