Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Membuat Artikel dengan Judul yang "Mantul," Bisakah?

24 Maret 2020   21:00 Diperbarui: 27 Maret 2020   17:46 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah pas-kah? Belum tentu. Hanya judul itu akhirnya dipilih karena tak kunjung ketemu yang lebih baik. Prinsip terakhir diambil, "yaaa sudahlah."  Kayaknya harus merenung lagi kalau mau yang lebih dan lebih bagus lagi, he he he. Setelah saya cek semuanya dan yakin sudah lengkap, nggak ada kesalahan, maka waktunya mengunggah artikel itu. Dahh...beres.

Betulkah beres? Setelah diunggah, biasanya untuk beberapa waktu saya off-kan dulu laptop  dan internet. Isi waktu dengan menyapu halaman, makan, atau mengguyur badan dengan air dingin di kamar mandi. Sebentar kemudian, saya kembali ke depan laptop, melihat hasil unggahan tadi.

Redaksi yang Bergerak Cepat

Redaksi kompasiana rupanya telah bergerak cepat, mengisi artikel tersebut dengan segala atribut yang diperlukan. Memasukkannya ke dalam kategori, sosbud, karir, edukasi, hobi, atau lainnya. Saya sering keliru dalam pengisian kategori ini. 

Juga, melengkapinya dengan kategori artikel (tanpa tambahan sebutan), "pilihan", atau "artikel utama." Untuk yang disebut terakhir ini, ya, sebagai penulis saya pasrah saja, he he he. Redaksi sudah memiliki standar penilaian tersendiri.  

Oh ya, saya adalah orang yang paling malas mengisi gambar/foto pada artikel sebagai ilustrasi. Pernah, dulu, saya pakai foto dari internet, lengkap dengan menuliskan sumbernya. Eh, ternyata tidak boleh. Saya ditegur redaksi, mohon maaf yaa. 

Akhirnya, setalah itu saya putuskan  meng-upload tulisan tanpa foto. Beruntungnya, redaksi kerap berbaik hati melengkapi dengan foto/gambar pendukung. Saya harus menyampaikan "terima kasih yang mendalam" kepada redaksi kompasiana yang selalu memberi perhatian.

Edit Lagi, Edit Lagi

Kembali ke topik. Nah, pada saat saya mengecek kembali artikel yang sudah termuat itu, kadang-kadang masih saja ada yang salah. Pada saat mengunggah di awal, kesalahan itu tak kelihatan. Rasanya sudah benar. Namun, beberapa lama kemudian, saya cek lagi, eh, ternyata ada saja yang keliru. 

Misalnya, masih terdapat satu-dua kesalahan ketik, masih perlu penambahan atau pengurangan kata tertentu, masih belum diberi italicize the selected text dan make the selected texbold. Yang pertama, memberikan membuat huruf miring pada kata-kata tertentu, dan yang kedua memberi penebalan (bold) pada teks yang ditentukan.

Pada bagian pamungkas, saya akan kembali melihat judul. "Kok judul ini kurang menarik ya?" begitu pikir saya. Pikiran seperti ini seringkali muncul setelah naskah terunggah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun