Nah, daripada menemukan diri dengan kebiasaan mengeluh terus-menerus, maka segera putar balik pandangan kita dengan selalu bersyukur setiap hari. Ganti pikiran negatif dengan pikiran positif dan konstruktif. Ganti kebiasaan mengeluh itu dengan kebiasaan bersyukur. Bombardir diri dan sukma kita dengan selalu bersyukur atas apapun yang terjadi.
Jika ada hal yang kita lihat atau menurut pemikiran kita tak sesuai, syukuri, karena itulah perbedaan. Jika ada kita gagal dalam ujian, misalnya, daripada mengeluhkan dosen yang membuat soal yang terlalu sulit, dan ini-itu lainnya, lebih baik kita bersyukur karena dari situ kita mendapatkan pengalaman yang berharga dan mengambil langkah-langkan dengan melakukan persiapan lebih baik ke depannya. Daripada kita kita mengeluh karena tidak punya rumah bagus seperti tetangga, lebih baik kita syukuri yang kita punya seraya terus berusaha untuk menjadi lebih baik.
Jadi, memulai berpikir dan bersikap positif dan penuh syukur adalah jalan lapang menuju keberhasilan.
Para psikolog mengajarkan bahwa apapun yang selalu kita pikirkan, akan seperti itulah jadinya kita. Kalau kita selalu berpikir negatif dengan mengeluh dan mengeluh, maka kehidupan penuh keluhan yang akan kita jumpai dan alami. Sebaliknya, apabila kita pandai bersyukur dan melakukan syukur itu sepanjang hari, maka kelimpahan berkat akan kita dapatkan.
Jangan ragu dengan ungkapan di atas. Cara satu-satunya untuk mengikis kebiasaan mengeluh itu adalah menggantikannya dengan kebiasaan bersyukur. Selalu bersyukur setiap hari akan membawa kita pada keadaan hidup penuh syukur. Semakin sering kita bersyukur, semakin banyak hal atau peristiwa atau kejadian yang pantas kita syukuri.
Di sini berlaku hukum tarik-menarik (law of attraction), sebuah hukum alam yang mengajarkan kita bahwa apa yang kita temui, yang kita dapatkan, yang kita capai bergantung pada apa yang kita tarik dengan pikiran kita. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk hanya menarik hal-hal positif dalam kehidupan dengan selalu berpikir dan bertindak positif.
Dan, bersyukur adalah sikap dan cara yang paling tepat untuk mewujudkan hukum tarik-menarik itu.
Jemuran Tetangga yang Selalu Kotor
Mulai saat ini, bagi kita yang masih doyan mengeluh, mari kita kurangi kebiasaan ini. Mengapa? Karena, mengeluh itu tak ada gunanya. Sikap dan perilaku ini lebih banyak merusak sikap batin kita daripada memperkayanya dengan kebijaksanaan hidup.
Kita kurangi melihat segala sesuatunya melulu dari sudut pandang negatif. Kita sudahi mengenakan kacamata buram agar tak lagi melihat jemuran atau tembok rumah tetangga selalu  kotor! Atau, melihat diri kita serba berkekurangan. Sebaliknya, kita tumbuhkan dan perkuat kebiasaan baru, yakni berpikir positif dan selalu bersyukur dari hati terdalam.
Sebab, hasil akhir segala sesuatu berawal dan berasal dari pikiran.