Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Cara Sederhana Merancang Resolusi 2020

4 Januari 2020   19:46 Diperbarui: 29 Maret 2020   05:03 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/556405728964485773/

Tahun 2020, baru beberapa hari kita lalui. Di awal tahun, kita sudah dihadapkan pada bencana alam  yang memakan korban jiwa dan harta benda. Banjir dan tanah longsong terjadi di sekitar Jabodetabek dan beberapa wilayah Indonesia lainnya. Tentu saja kita semua prihatin atas bencana yang memilukan hati ini.

Akan tetapi, di sebuah negeri yang relatif rawan bencana ini, kita harus tetap tegar, tabah, dan optimis dalam menjalani hidup. Berbagai tantangan, rintangan, dan kesulitan dalam kehidupan, hendaknya tidak membuat kita pesimis, lalu memilih pasrah begitu saja menjalani hidup. Hidup seharusnya direncanakan, diarahkan, hendak dibawa ke mana. Bukan dibiarkan mengalir begitu saja tanpa panduan, tanpa pegangan.

Pada artikel ini, ijinkan saya memberikan sedikit cara sederhana untuk membuat rencana yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2020. Semacam resolusi. Rencana ini perlu untuk memberikan pedoman untuk melangkah ke depan, untuk dapat merasakan hidup bertujuan, sekaligus untuk mengukur tingkat kemajuan di akhir tahun nanti.

Dalam menyusun rencana yang berupa tujuan tertentu yang hendak dicapai, paling tidak ada empat sisi kehidupan yang disarankan untuk dirancang. Keempat hal itu adalah jumlah minimal, selebihnya masing-masing dari kita bisa menambahkan lagi sesuai dengan kebutuhan.

Apakah keempat tujuan itu? Keempatnya menyangkut pengembangan diri, pemetaan karier, petualangan, dan kontribusi. Mari kita bahas satu per satu disertai contoh yang relevan.

Pertama, pengembangan diri. Pengembangan atau pertumbuhan diri menyangkut bagaimana kita meningkatkan kualitas sumberdaya kita sendiri di masa datang. Pertanyaannya mungkin menyangkut tentang hal-hal yang ingin kita pelajari dalam setahun ke depan. Atau, kemampuan seperti apa yang ingin kita kuasai.

Dalam menjawab pertanyaan ini, kita bisa mulai dengan membulatkan tekad untuk meningkatkan pengetahuan diri dengan membaca secara berkesinambungan. Kebiasaan malas membaca yang mungkin pernah ada pada tahun-tahun sebelumnya, dipastikan sudah dibuang jauh-jauh.

Lalu, mantapkan hati untuk membaca paling tidak 3 judul buku dalam sebulan, plus sumber informasi lainnya. Dengan membaca secara berkesinambungan niscaya pengetahuan dan wawasan kita akan meningkat pesat dan ini memberi kita kemampuan untuk menghadapi kehidupan dengan kebijaksaan yang lebih baik.

Di samping mulai membiasakan diri membaca, kita juga bisa mengambil kursus tertentu untuk meningkatkan keterampilan di suatu bidang yang benar-benar kita minati dan sejak lama ingin kita kembangkan menjadi profesi.

Kita bebas memilih bidang apa yang akan kita pelajari sebagai upaya untuk pengembangan diri. Rencanakan pengembangan diri ini secara detail dalam kurun waktu setahun ke depan.

Kedua, rencana karier. Untuk bisa maju dengan akselerasi yang lebih baik, maka karier harus direncanakan dengan cermat. Jangan biarkan karier kita menjadi business as usual, biasa-biasa saja. Sekadar jalan saja.

Mungkin saja diantara kita sudah lama bekerja di sebuah perusahaan dan merasa sudah mentok. Kini saatnya mempertimbangkan untuk mengambil keputusan, apakah akan tetap di situ atau keluar dan memilih tempat bekerja yang lain.

Jika ingin tetap di situ, misalnya, maka kita harus mencoba mencintai pekerjaan tersebut. Pekerjaan yang dikerjakan dengan penuh cinta akan memberikan hasil yang lebih baik.

Tetapi, jika tetap saja kita merasa sudah sangat bosan bahkan tertekan, mengapa tak berpikir untuk berancang-ancang ke luar? Temukan pekerjaan baru dan awali karier di situ. Tidak mudah, memang. Tapi, harus dilakukan, cepat atau lambat kita harus memilih, bukan?

Pekerjaan yang selaras dengan passion akan membawa kemajuan dengan lebih lekas, walaupun itu bukan berarti tanpa kesulitan. Dengan minat dan kecintaan yang besar terhadap pekerjaan, boleh diyakini karier kita akan menanjak dengan akselerasi yang lebih baik.

Pilihan lainnya bukan menjadi pekerja, melainkan berkiprah menjadi seorang wirausaha (entrepreneur). Berwirausaha bisa dimulai dari hal-hal sederhana, kemudian dikembangkan dengan sepenuh hati dan telaten, maka hasilnya tentu tak akan mengecewakan.

Diperlukan keberanian dan modal dalam berwirausaha. Yang banyak ditawarkan belakangan ini adalah berbisnis secara online.

Ketiga, petualangan. Hidup menjadi lebih berwarna dan menggairahkan apabila dilengkapi dengan petualangan. Nah, ke mana rencana petualangan dalam tahun 2020? Ke luar negeri? Di dalam daerah saja? Atau justru memilih yang tak jauh dari rumah dengan aktivitas yang spesial?

 Atau, ada kegiatan yang selama ini tertunda untuk dihadiri? Terserah apa yang menurut kita bisa menjadi sesuatu yang menarik sekaligus menantang untuk mewarnai tahun ini.

Jangan lupa untuk mengabadikan setiap petualangan yang dilakukan sebagai cacatan dan dokumentasi dalam perjalanan hidup. Boleh juga kalau dipublikasikan melalui media. Siapa tahu petualangan itu bisa menginspirasi orang lain.

Keempat, kontribusi. Selama ini mungkin sisi  ini belum banyak mendapat perhatian. Mungkin kita lebih berkonsentrasi bagaimana meningkatkan karier/pendapatan atau meningkatkan kemampuan diri.

Kini saatnya kita mulai berpikir tentang hal-hal apa yang bisa kita lakukan bagi orang lain. Siapa yang dapat kita bantu? Apa yang akan kita bantu? Mulailah dengan hal-hal sederhana saja di lingkungan terdekat.

Misalnya, dengan mengunjungi panti asuhan atau panti jompo dan berkontribusi apapun bentuknya. Boleh juga kita berkeliling kota pada pagi-pagi benar, melihat keberadaan petugas penyapu jalan, dan berkontribusi sembako untuk mereka.

Jika ingin  lebih serius, kita bisa melibatkan diri pada komunitas atau yayasan yang didirikan untuk membantu sesama. Melalui komunitas ini, kita memperoleh kesempatan yang luas untuk membantu saudara-saudara kita yang tak mampu.

Yang terpenting adalah kita bisa berkontribusi untuk orang lain, jalan mana pun dipilih. Dengan berkontribusi, maka hidup akan terasa semakin bermakna dan lebih berharga.

( I Ketut Suweca, 4 Januari 2020).   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun