Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mau Berbahagia dalam Kerja? Selaraskanlah dengan Passion Anda

28 Oktober 2019   14:34 Diperbarui: 28 Oktober 2019   14:58 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak orang merasa 'menderita' dalam pekerjaannya. Mereka terpaksa melakukan suatu pekerjaan tertentu karena kebutuhan akan penghasilan, untuk menghidupi keluarga. Hari-harinya dilalui dengan rasa bosan. 

Dalam banyak kasus, ternyata ketidakbahagiaan atau beban psikologis dalam bekerja banyak sekali disebabkan oleh kesalahan dalam memilih pekerjaan. Dengan kata lain, pekerjaan tidak selaras dengan passion. Lalu, apa sejatinya passion itu, bagaimana menemukan, dan bertekun di situ?

Passion, Apakah Itu?

Istilah ini sudah mulai populer. Tapi, apakah sejatinya makna passion itu? Dalam beberapa pandangan, passion diartikan sebagai sesuatu yang kita sukai untuk mengerjakannya. Sesuatu yang kita senangi, sesuatu yang kita bersedia melakukannya berlama-lama tanpa merasa bosan atau kelelahan. 

Passion juga dimaknai sebagai keinginan yang demikian mendalam dari lubuk hati yang dilakukan tanpa adanya paksaan atau beban, walaupun tidak memperoleh materi sebagai imbalan. Dengan demikian, passion adalah minat terbesar yang membuat kita suntuk untuk melakoni bidang tertentu. Menemukan passion bagaikan menemukan harta karun di dalam diri sendiri.

Rhonda Byrne mendekripsikan passion sebagai panggilan hidup. Dikatakan, setiap orang yang pernah dilahirkan atau akan dilahirkan, lahir dengan bakat atau kemampuan unik. 

"Itu adalah hal istimewa dari diri Anda yang disebut panggilan Anda. Meski tidak ada manusia yang dilahirkan tanpanya, banyak yang menjalani kehidupan tanpa menemukan atau menghidupi panggilannya. Panggilan Anda adalah sesuatu yang menggerakkan Anda, lebih dari segala sesuatu yang lain. Kepada panggilanlah Anda tertarik, saesuatu yang menjadi gairah Anda dan memenuhi Anda dengan kegembiraan serta menyalakan api di hati Anda ketika Anda melakukannya," papar Rhonda Byrne dalam Hero (2014).   

Siapa saja yang memiliki passion? Setiap orang mempunyai passion di bidang tertentu. Berbeda dengan hobi, passion bersifat lebih dalam, tak sekadar untuk iseng atau pengisi waktu luang.  Ia tercetus dari lubuk hati yang terdalam. 

Ada orang memiliki minat terbesar di bidang ilmu pengetahuan tertentu, seperti di bidang ilmu matematika, biologi, teknik, bahasa, dan sebagainya. Ada pula yang menemukan panggilan hidupnya di dunia seni, seperti seni lukis, tari, musik, dan seni mengarang. Mereka yang telah menemukan passion merasakan bahwa memang sudah seharusnya di situ mereka berada dan berkiprah. Pilihan hidupnya sudah tepat dan klop.

Menemukan Passion

Bagaimana kita menemukan passion? Jalan yang paling baik untuk menemukannya adalah dengan mengikuti test psikologi. Test bakat, misalnya. Jikapun tidak, passion itu relatif mudah menemukannya di dalam diri. 

Caranya antara lain dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri. Misalnya:  pekerjaan atau bidang apa yang membuat kita betah mengerjakannya, tanpa rasa bosan? Bidang pekerjaan apa yang kita bersedia melakukannya, tanpa dibayar sekali pun? 

Pekerjaan apa yang membuat kita merasa seperti sedang tidak bekerja atau merasa sedang bermain-main saja? Bidang pekerjaan apa yang memberikan kepuaasan rohani yang demikian dalam, dan menyebabkan kita bangga padanya. Pekerjaan apa yang berdasarkan penglihatan orang lain bahwa kita sangat berbakat di situ? 

Deretan pertanyaan ini pada umumnya akan mengerucut pada satu atyau dua jawaban. Ada bidang pekerjaan tertentu yang memberikan kita kepuasaan batin dalam mengerjakannya. Di situlah passion kita berada.

Beruntunglah mereka yang sudah menemukan passion-nya. Bekerja berdasarkan minat terbesar atau panggilan hidup akan membawa kebahagiaan sepanjang usia. Dan, passion yang berkesesuaian dengan diri akan membawa kita bahagia dan bersedia bertekun dan konsisten melakukannya. Hasilnya pun akan maksimal karena jiwa-raga kita berada bersama pekerjaan yang kita tekuni.

Lebih Awal, Lebih Baik

Semakin awal kita menemukan kecocokan dengan bidang pekerjaan semakin baik. Dengan demikian, kita akan mendapatkan waktu dan kesempatan yang cukup untuk lebih berkembang di situ. Semakin lama kita melakoni sebuah pekerjaan, kecenderungannya kita semakin terampil, apalagi dengan kegairahan yang tinggi.  

Kita bisa berkreasi dan berinovasi di bidang tersebut. Banyak generasi milenial yang sudah menemukan passion-nya di bidang bisnis tertentu. Tak kurang para pensiunan baru bisa menekuni passion secara penuh setelah melewati ikatan kedinasan yang sudah menghabiskan sebagian besar usianya.

Nah mumpung masih ada waktu, sudahkah kita menemukan passion diri dan bertekun di situ? Apakah kita merasa dan meyakini bahwa panggilan hidup kita sesungguhnya adalah sebagai seorang pelukis, penulis, penari, penyanyi; atau mungkin di bidang ilmu pengetahuan: menjadi ilmuwan dan peneliti, misalnya. 

Jika sudah menemukannya, menjadi tugas selanjutnya adalah menekuninya dengan segenap hati dan mengerahkan segala sumber daya sehingga kita benar-benar produktif dan mampu melahirkan  karya-karya terbaik.  

Walaupun kita sudah berkerja sejalan dengan passion, bukan berarti lantas keberhasilan itu pasti dengan sangat mudah dicapai. Tetap saja perlu usaha keras dan cerdas. Tak ada yang mudah, tak ada instant. Perlu terus belajar, tumbuhkan kreativitas dan inovasi untuk mendapatkan hasil terbaik. 

Kabar baiknya adalah, kendatipun ada kesulitan dan tantangan di sepanjang jalan, dengan passion, kita akan tetap saja berani menghadapinya dan secara konsisten bertekun melakukannya. 

Lagi pula, harapan akan hasil yang lebih baik akan mendorong kita untuk tetap betah di situ. Spririt dari dalam menguatkan kita untuk tetap pada pilihan. 

Panggilan hidup yang sudah ditemukan menuntut kesetiaan untuk bertekun di situ dengan sepenuh cinta. Selamat menemukan pssion dan sukses berikhtiar di situ.

(I Ketut Suweca, 28 Oktober 2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun