Pram juga dengan tegas menyatakan:Â
"Aku sendiri tidak pernah mencari nama. Kalau aku kau anggap punya nama, nama itu tidak lain dari pemberian masyarakat. Nama bukan dicari, ia hanya imbalan. Kalau kau memberikan hasil kerjamu pada seseorang, dan orang itu suka, kaupun akan mendapat nama dari dia. Nama adalah produk sosial. Juga, dibutuhkan ausdauer untuk mempertahankan  dan mengembangkannya. Tentu kau mengerti maksudku, nama adalah bangunan atas hasil karya. Orang tak perlu cari nama."
Semoga menginspirasi kita semua, di sini.
( I Ketut Suweca, 24 Oktober 2019). Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H