Orang harus berani mengambil keputusan sendiri, berani melangkah di jalan yang diyakini, berani berjalan kendati berbeda dengan orang lain : yakin apa yang dilakukan itu tidak melanggar aturan yang berlalu dan sejalan dengan ajaran ketuhanan. Jalan yang ditempuh adalah jalan yang benar, tidak merugikan atau mengambil hak orang lain, bahkan di jalan kemuliaan.
Orang harus berani menjadi dirinya sendiri, tidak meniru-niru atau menjadi tiruan orang lain. Karena, jika orang mengikuti kehendak orang lain yang bermacam-macam itu, maka tak pelak lagi, ia akan selalu serba salah dan menderita dalam hidupnya. Adakah yang lebih indah selain menjadi diri sendiri? Â
(I Ketut Suweca, 8 Mei 2019).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H