Tugas saya untuk memperkenalkan buku Seni Hidup Minimalis karya Francine Jay, belum selesai. Sebagian kecil sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya. Kini saatnya saya perkenalkan buku beres-beres rumah terbitan Gramedia Pustaka Utama tersebut dengan memaparkan sedikit lagi bagian-bagian isinya yang paling menarik dan bermanfaat. Berani saya katakan bahwa keseluruhan petunjuk dalam buku ini sangat aplikatif, sangat bisa diterapkan. Buku ini bisa sebagai pemandu untuk hidup lebih nyaman, lebih sedikit stress, dan tentu saja lebih sehat, dimulai dari rumah.
Pantas Dibuang, Disimpan, atau Diberikan?
Baiklah, dalam artikel ini saya kenalkan sepintas tentang konsep beres-beres rumah yang paling menarik dari Francine Jay, yakni buang, simpan, dan berikan. Kita mulai kategori "buang."Â
Ya, Â membuang! Membuang apa? Tentu saja mengeluarkan dan membuang barang-barang yang tak fungsional, tidak berguna, dan tidak dipakai lagi, dari tempat penyimpanannya. Anda membutuhkan satu atau lebih wadah atau kardus untuk memasukkan barang-barang yang dalam kategori yang pantas dibuang ini. Daripada memenuhi tempat atau ruangan, barang-barang yang tidak berguna lagi sudah seharusnya dimasukkan ke dalam kardus "buang".
Selanjutnya, barang dalam kategori "simpan." Barang-barang yang pantas disimpan adalah yang masih akan Anda gunakan, masih fungsional, termasuk barang-barang dekoratif sebagai penghias ruangan.Â
Taruhlah barang-barang tersebut pada tempatnya. Untuk beberapa jenis barang yang kecil-kecil, Anda simpan di laci-laci. Â Ada pula barang-barang yang perlu Anda letakkan di dalam lemari seperti pakaian.Â
Lalu, ada pula yang cocok diletakkan  di rak seperti buku-buku dan dokumen lainnya. Sekali lagi, letakkan barang-barang tersebut pada tempat seharusnya. Di samping untuk kerapian, juga terutama untuk memudahkan Anda menemukannya saat dicari nanti. Sebelum memasukkan barang kategori "simpan" ini pastikan kondisinya bersih. Jika belum bersih, adalah jadi tugas Anda membersihkannya terlebih dahuu sebelum memasukkannya itu ke tempatnya.
Ketiga adalah barang berkategori "berikan." Jenis barang-barang ini adalah yang masih bisa digunakan atau layak pakai, seperti, baju, celana, sepatu, topi, dan lainnya yang selama ini tidak pernah Anda kenakan lagi, tapi tetap tersimpan. Keluarkan dan berikan kepada orang lain. Anda boleh menjualnya atau berikan secara cuma-cuma kepada mereka yang membutuhkan.
Bagaimana saya mengerjakan semua itu? Payah dan memakan waktu! Apalagi ada banyak barang di rumah yang harus diberesin!! Begitu mungkin keluh Anda. Nggak masalah.Â
Penulis buku ini, Francine Jay, menawarkan solusi dengan mengerjakannya sedikit demi sedikit. Misalnya, Anda boleh memilah dan memilih barang dimulai dari laci-laci saja dulu. Keluarkan isi laci-laci tersebut, lalu kelompokkan mana barang yang berkategori "buang", mana yang "simpan", dan mana pula yang "berikan." Boleh juga sasarannya satu lemari, lemari pakaian, misalnya.Â
Jangan lupa siapkan wadah atau kardus cukup besar untuk menampung barang-barang dalam kategori buang dan berikan. Kemudian, upaya beres-beres ini terus meluas ke area sebuah kamar. Begitu seterusnya, sehingga pada akhirnya semua kamar/ruangan tergarap. Dalam beberapa hari rumah Anda benar-benar clear dari barang-barang yang tak berguna atau tidak diperlukan lagi.
Jaga Rumah Anda
Setelah berhasil membereskan rumah, Anda akan merasa jauh lebih lebih leluasa, lebih merasa nyaman karena ada lebih banyak ruang kosong. Rumah pun tampak jauh lebih rapi. Akan tetapi, Anda belum diijinkan berhenti beraksi sampai di sini! Seperti dinasehatkan oleh Francine Jay, Anda harus selalu menjaga rumah Anda dari kemungkinan menyusupnya barang-barang dari luar yang belum tentu berguna dan yang belum tentu fungsional.
Okey, selamat beres-beres rumah. Selamat menikmati rumah yang lebih nyaman, rapi, leluasa, dan bersih. Selamat menemukan dan membaca buku yang sangat bagus ini. Masih sangat banyak bagian lain yang sangat menarik, berguna dan inspiratif yang belum saya paparkan di sini. Segera temukan di toko-toko buku Gramedia terdekat.
( I Ketut Suweca, 14 April 2019).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H