Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Belajar Banyak Hal dari Pendiri Kompas, Jakob Oetama

1 April 2019   20:06 Diperbarui: 9 September 2020   14:24 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jakob Oetama, 15 Mei 1994. (Foto: KOMPAS/ JB SURATNO)

Buku bertajuk Syukur Tiada Akhir, Jejak Langkah Jakob Oetama, sungguh sangat menarik dan menambah wawasan. Sampai dua kali saya baca buku ini, bahkan membaca yang kedua kalinya dengan cermat dan pelan-pelan. 

Buku bergenre biografi karya St Sularto, terbitan tahun 2011 ini, pantas diacungi jempol. Bukan lantaran ketebalannya yang 659 halaman, melainkan karena isinya yang benar-benar bernas. 

Jika Anda membaca buku ini, Anda perlu bersabar, karena membacanya memerlukan waktu berhari-hari, bahkan mungkin sampai satu bulan. Sayang sekali kalau kita sekadar membacanya sepntas, tanpa menyimak detailnya yang bermanfaat dan mengispirasi.

Buku ini rupanya tak melulu tentang Jacob Oetama, pendiri Kompas dan Intisari serta perjalanan hidupnya. Lebih dari itu, buku ini pun memberikan kita referensi yang lumayan mendalam tentang kerja pers, leadership, dan teori komunikasi dan informasi. 

Buku yang diterbitkan  oleh Penerbit Buku Kompas untuk memperingati 80 tahun usia 'bos' Kompas ini, menyajikan wawasan yang komplit bagi pembacanya. 

Karena tokohnya adalah Jacob Oetama, mari kita lihat dan prioritaskan apa yang menjadi pemikiran dan pengalamannya sebagaimana tertuang di dalam buku ini.  

Tentang Kerja All Out

Kita mulai bagaimana sang tokoh memandang kerja dan apa pula prinsip beliau. Sebagaimana dipaparkan di dalam buku ini, Jakob Oetama sangat menghargai makna kerja keras. Perusahaan yang dirintisnya bersama P.K. Ojong juga berkembang berkat kerja keras. Jakob menganut prinsip bekerja keras, tidak setengah-setengah, selalu all out. 

Selain kerja keras, prinsip lainnya adalah kerja bersama, sinergitas. Kerja keras dan sinergitas adalah dua kata kunci yang dipegangnya erat-erat untuk berhasil dalam usaha. 

Kata Jakob, berkat kerja keras itu pula kerja menjadi bermakna. Tidak saja mendatangkan penghasilan, bahkan juga membuat hidup menjadi lebih bermakna. 

Dikatakan,"Betapa nestapa orang yang tidak bekerja, tidak hanya tidak mempunyai penghasilan, tetapi juga tidak ada harga diri. Hidupnya kosong. Yang sudah bekerja pun, tetapi tidak melaksanakannya dengan all out, sungguh disayangkan. Orang itu menyia-nyiakan kehidupan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun