Akan tetapi, hukum psikologi berbagi, tidak menganut hitungan matematika, melainkan mengikuti hukum kelimpahan. Hukum kelimpahan berbunyi bahwa siapa pun yang memberi sebagian dari apa yang dimilikinya secara ikhlas tanpa menghendaki balasan bahkan ucapan terima kasih sekali pun, pasti akan datang imbalan yang berkelimpahan. Dari mana datangnya? Tuhan mengaturnya, tak usah kita khawatirkan, apalagi diperhitungkan secara matematis. Berbagilah dengan ikhlas hati, terus, dan terus. Itu saja. Jangan biarkan 'gudang' kita penuh sesak dan pengap dengan pelbagai barang, karena ia segera akan rusak, digerayangi  rayap, tikus, debu, dan kecoak! Hidup si empunya menjadi tidak sehat!
Berbagi membuat hidup lebih sejahtera, membuat hidup lebih bahagia, membuat hidup lebih bermakna. Hidup yang diberkati adalah hidup saling mengasihi, saling peduli, dan saling berbagi. Sudahkah kita di jalan itu?Â
(I Ketut Suweca, 24 Maret 2019).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H