Dengan muka semasam cuka
kau katakan berulang-ulang:
kata tidak mungkin
kata tidak bisa
kata tidak mampu
lalu, kau katakan lagi
keadaan membuatmu sekarat, melarat
lalu, kau katakan juga
orang-orang sekelilingmu
membuatmu hina dina
Sang Khalik pun kau tuduh tak adil
kesulitan dan hambatan
kekhawatiran berlebih
masalah yang melimpah
ketakutan terpendam
terpatri dalam di dasar hati
membawamu pada kesimpulan
bahwa kau memang tidak pantas
karena katamu yakin
itu semua hak milik mereka
yang dibalut keberuntungan
yang diberkahi kemujuran
tapi, benarkan itu?
pernahkah kau tahu?
setiap orang penguasa takdirnya sendiri
bukan orang lain atau keadaan
Sebab, sejatinya
Kau miliki daya semesta
tapi terkunci mati di relung jiwa
tak pernah kau panggil dia
tak pernah kau undang dia
Kubertanya padamu: mengapa?
sebab, sesungguhnya
bersama dia kau sanggup raih segalanya
di jalan yang mulia
 ( I Ketut Suweca, 27 Januari 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H