Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertimbangan dalam Memilih Perguruan Tinggi

20 Februari 2012   07:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:26 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tidak lama lagi para siswa yang kini kelas XII SMA dan sederajat  sebagian akan memilih perguruan tinggi untuk melanjutkan studi mereka. Banyak sekali di antara mereka yang merasa gelisah. ”Saya kuliah di mana ya? Bingung nih!,” demikian gerutu mereka. Para orang tua pun ikut berpikir keras, ke mana sebaiknya putra-putrinya meneruskan studi. Apakah melamar di univeritas besar dan ternama? Apakah melamar di universitas kecil saja asal dekat dan terjangkau biayanya? Atau memilih sekadar kuliah, demi bisa mengikuti perkembangan zaman? Ya, memang urusan ini cukup membuat rumit. Belum lagi kalau dihadapkan pada persoalan pemilihan jurusan/program studi. Beberapa pertimbangan berikut ini mungkin bisa sedikit berguna.

Pilihlah jurusan/program studi yang berkesuaian dengan minat dan bakat. Pada umumnya seorang siswa punya minat tertentu yang menonjol, seperti bahasa, keteknikan, atau matematika. Pilihlah yang sesuai. Jangan pernah memilih program studi yang sama sekali tidak disukai atau diminati. Para orang tua juga harus merelakan buah hatinya untuk bebas memilih walau tetap mesti memberi pertimbangan. Kalau dipaksakan, ia bisa tidak betahbelajar dan bukan mustahil studinya mangkrak di tengah jalan. Atau, kendati pun kelak bisa jadi sarjana, pekerjaan yang diambil cenderung tak selaras dengan ilmu yang diperoleh di perguruan tinggi karena alasan tak menyukai ilmu itu.

Perhatikan juga suasana lingkungan belajar. Apakah lingkungan belajar sekitar perguruan tinggi kondusif atau tidak ? Ada sejumlah kota yang dikenal dengan kota pelajar, mungkin ini perlu dipertimbangkan. Suasana lingkungan di tengah-tengah sebuah kota yang bersuasana belajar akan mendorong mahasiswa mencapai prestasi terbaiknya. Perpustakaan, pemondokan, kemudahan transportasi, kemurahan harga, adalah hal-hal perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan memilih perguruan tinggi.

Pertimbangkan kemampuan finansial. Beberapa perguruan tinggi mengenakan biaya yang bagi ukuran masyarakat pada umumnya terbilang besar, bahkan sangat besar. Jauh dari jangkauan kemampuan orang tua calon mahasiswa. Oleh karena itu, kemampuan keuangan orang tua sekarang dan ke depannya harus diperhitungkan. Pertimbangkan dengan baik prospek peningkatan penghasilan dari sumber-sumber yang bisa diperoleh. Lihat juga peluang untuk mendapatkan beasiswa.

Pertimbangkan juga pekerjaan yang bisa dilakukan atau dimasuki setelah selesai kuliah nantinya. Sebisa mungkin, perkirakan pasar kerjanya. Apakah akan laku di pasar kerja? Apakah keahlian itu akan dibutuhkan di dunia kerja? Atau, apakah keahlian itu relevan dengan usaha/bisnis yang akan dibangun?

Pelajari secara detail perguruan tinggi yang hendak dipilih. Kalau bisa datang langsung, baik sekali. Jika tidak, telusuri melalui brosur dan website-nya. Dapatkan juga informasi dari mereka yang mengetahui secara langsung tentang perguruan tinggi itu. Usahakan mengetahui sebanyak mungkin informasi tentang lembaga tersebut. Lihat juga level akreditasinya. Hal-hal ini sangat penting agar calon mahasiswa bisa memilih lembaga pendidikan tinggi yang sesuai dengan kemampuan dan harapan.

Pilihan terbaik ada di tangan para calon mahasiswa. Selamat memilih. Sebagai orang tua atau guru, yuk berikan pertimbangan dan dampingi anak-anak kita.

( I Ketut Suweca , 20 Februari 2012).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun