Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tata Cara Mengirim Artikel ke Koran

30 November 2011   06:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:01 16579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Ketika memposting tulisan berjudul "Menulis Artikel untuk Koran, Yuk!" di lapak ini, sahabat kita, Mas Chris Suryo, meminta saya menulis lebih detail lagi tentang tata cara pengiriman naskah ke koran. "Bermanfaat sekali Pak Ketut. Lebih teknis lagi dong. Bentuk huruf, spasi, dll. Terus masalah disket, email...," komentarnya.

Sebenarnya, hal ini sudah pernah saya tulis sebelumnya di kompasiana, di samping saya tulis juga secara lebih rinci di dalam buku Subconscious Mind Writing: Memanfaatkan Kemampuan Luar Biasa Pikiran Bawah Sadar dalam Penulisan, diterbitkan Udayana University Press, tahun 2011. (Buku ini sudah beredar di TB Gramedia dan Togamas, harga Rp.45.000,-)

Akan tetapi, agar Mas Chris dan sahabat yang memerlukan tidak penasaran dan dapat terpenuhi keinginannya yang sangat baik itu, di sini saya kemukakan kembali tentang tata cara pengiriman naskah ke koran dan hal-hal lain yang berkaitan, sbb.:

1. Ketik naskah Anda dengan rapi dan cermat;

2. Pergunakan font Times New Roman, 12, 1,5 spasi, 3-5 halaman kertas A4;

3. Lengkapi dengan Kata Pengantar tulisan yang ditujukan ke alamat Redaksi;

4. Lengkapi pula dengan identitas diri yang terkait dengan kompetensi;

5. Kirim naskah Anda melalui pos atau melalui email;

6. Untuk pengiriman via pos, sertai dengan amplop dan prangko pengembalian;

7. Tunggu kira-kira dua minggu (untuk koran harian) sejak saat pengiriman untuk meyakini naskah itu ditolak atau diterima;

8. Pada umumnya tidak ada pemberitahuan dari Redaksi sebuah naskah akan dimuat atau ditolak;

9. Anda sebagai penulislah yang mesti rajin memonitor untuk mengetahui naskah Anda dimuat atau tidak (bisa dilihat di situs web koran tersebut atau dengan mendapatkan cetakannya);

10. Jika tidak dimuat, Anda boleh memilih untuk membuat naskah baru atau merevisi naskah tadi dan mengirimkannya ke koran lain;

Itulah ikhwal pengiriman artikel ke koran yang umumnya berlaku sesuai dengan pengalaman penulis. Ayo, segeralah menulis dan kirim ke koran. Jangan ragu-ragu, jangan malu-malu.

Kalau naskah Anda dimuat, nikmatilah kepuasan batin yang luar biasa. Nikmati ekstase intelektual yang tiada duanya.

( I Ketut Suweca , 30 November 2011).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun