Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Freez, Kompasianer, dan Mutu Tulisan

28 Juli 2011   12:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:18 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_125643" align="aligncenter" width="680" caption="Ilustrasi/Admin (KOMPAS.com)"][/caption]

"Kehadiran Freez sebagai bentuk cetak dari artikel-artikel (terpilih) kompasiana.com telah membawa fenomena baru di kalangan kompasianer. Bagaimanakah kemungkinan sikap para kompasianer melihat kehadiran Freez? Paling tidak ada dua sikap yang ditunjukkan kompasianer, seperti berikut ini.

Pertama, menyambut Freez dengan antusias. Kegairahan para kompasianer, seperti diungkap oleh Pak Joko Martono, karena mereka ingin berpartisipasi dalam print media itu. Artinya, sebagian kompasianer suatu saat ingin tulisannya dimuat di Freez. Karena keinginan itu, maka kompasianer akan berbenah dalam beberapa hal, misalnya diawali dengan melakukan verifikasi akun (bagi yang belum) sebagai bentuk validasi identitas di kompasiana.com.

Di samping itu, para kompasianer tergerak pula untuk berusaha menata artikelnya sedemikian rupa sehingga layak dimuat di Freez. Jika ingin artikelnya dimuat di media baru ini, maka mereka tidak bisa 'main tabrak' saja tanpa memperhatikan tata-tulis, termasuk ejaan. Yang juga menjadi perhatian mereka tentu saja mutu tulisan. Freez pasti lebih mempersyaratkan orisinalitas, aktualitas, dan sifat informatif. Kedua, ada yang menyambut Freez dengan sikap biasa-biasa saja. Mengapa? Kelompok ini tidak tertarik nimbrung di media baru tersebut karena menurutnya ikut di situ menjadi sangat ribet. Ribet? Ya, karena kalau hendak ke Freez, mereka mesti memenuhi segala persyaratan yang disebutkan di atas, sesuatu yang memberatkan. Mereka lebih memilih mangkal dengan setia di kompasiana.com, karena semata-mata ingin curhat atau menuangkan ide sekadarnya, tanpa harus belajar dan berkutat suntuk dengan tata-tulis berikut segala tetek-bengeknya. Mereka merasa sudah cukup puas dan enjoy dengan berkiprah di kompasiana online, tanpa merasa harus ikut dalam Freez. Apa pun pilihan para kompasianer, semuanya sah-sah saja dan tak ada yang salah. Semuanya baik dan semuanya berguna. Selamat datang Freez dan selamat menulis untuk semua sahabat kompasianer. ( I Ketut Suweca , 28 Juli 2011)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun