“Sebenarnya aku pingin sekali belajar menulis. Tetapi, aku jadi bingung sendiri mau menulis apa?”
Pertanyaan itu menjadi klasik karena biasa diajukan oleh para calon penulis. Banyak yang masih kebingungan tatkala berurusan dengan materi yang bakal ditulis. Akan tetapi, jangan khawatir, melalui artikel ini kita akan bertutur tentang hal tersebut, siapa tahu bisa bermanfaat untuk menemukan materi yang cocok untuk ditulis.
Untuk mendapatkan materi atau tema yang akan ditulis, terlebih dahulu harus dibiasakan menggali ide. Ada banyak sekali sumber ide di jaman kita ini. Dulu, orang menemukan sumber-sumber tertulis relatif sulit. Sekarang, di era teknologi informasi dan komunikasi, sangat mudah mendapakan informasi dan pengetahuan dari berbagai sumber. Misalnya, kita bisa mendapatkannya dari buku, majalah, koran, internet, dan CD (cassette disc) yang berguna. Kalau mau lebih serius, kita harus menetapkan berapa buku yang akan dibaca setiap bulannya, dan adakah majalah yang kita langgani. Juga, seberapa rutin kita membaca koran. CD pun belakangan ini banyak beredar yang memberikan pengetahuan, misalnya dalam bentuk pelajaran bahasa asing, motivasi diri, dan meditasi. Sumber-sumber informasi dan pengetahuan itu akan memberikan banyak bahan untuk ditulis.
Di samping itu, penggalian pengatahuan dan pengalaman bisa dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap fenomena atau peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Di sini kepekaan terhadap lingkungan menjadi penting.
Kuncinya adalah banyak membaca, banyak mendengar, banyak mengamati, dan banyak mencatat. Catat peristiwa dan isi bacaan yang dipandang penting. Dengan rajin membaca dan mengamati berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar, kita akan mendapatkan referensi yang luas dan dalam untuk mengisi bobot pada tulisan kita.
Bagi yang tertarik menulis artikel di media massa, dapat memulainya dengan secara kontinu mengikuti perkembangan informasi dan pengetahuan di bidang yang diminati. Lakukan penggalian secara intens sehingga Anda merasa mantap dan cukup dalam menguasai bidang yang hendak Anda tulis. Jangan mencoba menulis sebuah artikel dari informasi yang amat minim, karena hasil tulisan dipastikan akan menjadi dangkal. Sebaliknya, gali informasi atau pengetahuan di bidang yang akan Anda tulis seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya. Kalau Anda ingin berbagi, miliki dulu pengetahuan yang memadai. Untuk memberi satu, kita mesti memiliki sepuluh, demikian diandaikan.
Dalam hal menulis artikel, terutama artikel opini, hendaknya dihindari tulisan yang merupakan kompilasi. Tulisan kompilasi adalah tulisan yang hanya terdiri atas sekumpulan pendapat yang disusun kembali secara sistematis tanpa pemikiran penulisnya. Sebenarnya tidak masalah kalau kita memanfaatkan tulisan orang untuk memperkuat atau melengkapi tulisan kita. Akan tetapi, janganlah hendaknya menulis tanpa opini sendiri. Lain masalahnya kalau dalam penulisan berita yang memang hampir sepenuhnya bersumber dari suatu peristiwa dan pendapat orang lain. Menulislah dengan mengutamakan opini sendiri. Opini atau data lainnya hanyalah sebagai pendukung. Dalam menulis artikel opini jangan berlebihan memuat data atau pendapat orang lain yang mengakibatkan pendapat kita sendiri tenggelam atau tidak ada sama sekali.
Kini tidak lagi ada alasan bagi kita untuk tidak menulis karena dalih ketiadaan materi yang hendak ditulis. Materi atau bahan tulisan demikian melimpah. Bahkan, acapkali dikatakan bahwa informasi saat sekarang sudah terletak di ujung jari kita. Yang dibutuhkan adalah penggalian, pencermatan dari hasil pengamatan, selanjutnya melakukan telaahan kritis, dan menuangkan ke dalam sebuah karya tulis yang runut dan menarik.
Dengan uraian di atas, kita berharap tidak lagi ada sahabat yang dibuat bingung mengenai menulis tentang apa, karena kita sudah paham jawabannya. Bahkan, suatu saat kita pun bisa turut menjelaskan kepada para calon penulis dan penulis pemula tentang bagaimana mendapatkan gagasan untuk ditulis.
Adakah para sahabat hendak menambahkan penjelasan tentang aneka sumber belajar bagi siapapun yang berminat terjun ke dunia tulis-menulis? Mengapa tidak berbagi? Silakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H