Mohon tunggu...
ECOFINSC UNDIP
ECOFINSC UNDIP Mohon Tunggu... Jurnalis - Kelompok Study Finance FEB UNDIP

ECOFINSC FEB UNDIP adalah organisasi mahasiswa berbentuk kelompok studi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian mengenai permasalahan perekonomian maupun keuangan di lingkup nasional maupun internasional. Lebih lanjut mengenai ECOFINSC dapat di akses melalui https://linktr.ee/Ecofinscfebundip

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implikasi Project S terhadap Penghapusan Tiktok Shop

24 Januari 2024   08:08 Diperbarui: 24 Januari 2024   08:11 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: Ecofinsc

         

          Media sosial telah menjadi langkah penting dalam revolusi digital yang terus berkembang, TikTok adalah platform media sosial yang memungkinkan pengguna berbagi video pendek yang kreatif dan menghibur. Meski masih tergolong baru, pergerakan TikTok

mendominasi ruang digital Indonesia dengan sangat cepat. Data We Are Social menunjukkan lebih dari 109,9 juta pengguna internet di Indonesia memiliki akun Tiktok. Pesatnya pertumbuhan pengguna platform TikTok di Indonesia ditunjukkan dengan pertumbuhan platform tersebut selama setahun terakhir dengan penambahan sekitar 17 juta pengguna baru. Jumlah pengguna yang sangat besar ini menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat menarik. Potensi ekonomi ini pun tak luput dari pantauan TikTok. Bahkan bisa

dibilang aplikasi ini cukup ampuh untuk menggantikan platform lain yang awalnya mencoba

membangun pasar digital Indonesia.

          TikTok Shop adalah salah satu fitur yang dimiliki TikTok. TikTok Shop memungkinkan pengguna untuk mengiklankan dan menjual produk sambil melakukan aktivitas berbelanja. Dengan berjualan online di TikTok Shop, penjual dapat memonetisasi TikTok dan mendapatkan keuntungan karena mengetahui bahwa jumlah pengguna aplikasi ini juga membludak. Berkat hadirnya fungsi in-app shopping yang diterapkan Bytedance, aplikasi TikTok semakin diapresiasi banyak orang karena dianggap sebagai platform

multifungsi. Selain memiliki konten hiburan yang beragam, pengguna tidak perlu bergantung pada aplikasi marketplace lain untuk berbelanja dan bertransaksi. Project S TikTok merupakan proyek dari TikTok. Perusahaan ingin memperluas penawaran ritel online-nya, di mana perusahaan induk di China, ByteDance, akan menjual produk mereka sendiri melalui TikTok Shop. Dalam beberapa minggu terakhir, pengguna Inggris mulai melihat fitur belanja baru dalam aplikasi TikTok yang disebut "Trendy Beat". Ini merupakan bagian yang menawarkan barang-barang yang populer di video. 

          Kecurigaan terhadap Project S TikTok Shop pertama kali muncul di Inggris. Project S TikTok Shop dipimpin oleh Bob Kang, kepala e-commerce di ByteDance, yang baru-baru ini tiba dari Shanghai untuk mengoordinasikan upaya di kantor TikTok, London.
Menteri Koperasi dan UKM (MeKopUKM) Teten Masduki menyinggung soal hadirnya Project S TikTok Shop. Ia berharap Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mempercepat revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50/2020 tentang Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Elektronik (PPMSE). Dalam keterangan pers, Teten mengatakan revisi ini diperlukan agar bisnis UMKM tak terganggu oleh kecurigaan hadirnya Project S TikTok Shop.

          Mengutip Financial Times, TikTok mengatakan sedang menguji fitur tersebut. ByteDance sedang membangun unit ritel online untuk menantang grup seperti merek fashion cepat Shein dan aplikasi saudara Pinduoduo, Temu, sebuah situs yang menjual produk murah dan banyak fitur di media sosial. Bahkan demi meningkatkan bisnis e-commerce, ByteDance telah merekrut karyawan dari Shein. ByteDance telah lama mendorong untuk memperluas penawaran e-commerce TikTok untuk meniru kesuksesannya dengan Douyin, aplikasi saudaranya di China, yang telah mencapai penjualan lebih dari 10 miliar produk setiap tahunnya. ByteDance sendiri menghasilkan US$85 miliar dalam penjualan pada tahun 2022, yang sebagian besar berasal dari bisnisnya di China. Fitur Tiktok Shop yang disebut sebagai Project S itu dinilai bisa mematikan para pelaku UMKM dalam negeri serta pelaku bisnis e-commerce. Oleh karena itu pemerintah diminta untuk turun tangan terkait hal tersebut, terutama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Tujuannya agar Project S TikTok ditertibkan karena berpotensi menjadi tempat transaksi crossborder dan terbebas dari peraturan e-commerce.

Fitur-fitur Dalam Tiktok Shop

          TikTok Shop sangatlah menarik bagi para penggunanya. Banyak fitur yang disediakan oleh TikTok Shop yang dapat memanjakan penggunanya untuk terus mengakses platformnya. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Fitur For You Pages (FYP)
    TikTok telah mencapai inovasi luar biasa dengan fitur FYP yang memungkinkan pengguna menemukan konten dan produk dengan cepat. Fitur ini menggunakan algoritma cerdas untuk menyesuaikan konten tampilan berdasarkan preferensi pengguna, menjadikan pengalaman berbelanja lebih personal. FYP tidak hanya menampilkan konten atau produk yang diharapkan pengguna, tetapi juga menampilkan rekomendasi harga produk termurah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun