Mohon tunggu...
ECOFINSC UNDIP
ECOFINSC UNDIP Mohon Tunggu... Jurnalis - Kelompok Study Finance FEB UNDIP

ECOFINSC FEB UNDIP adalah organisasi mahasiswa berbentuk kelompok studi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian mengenai permasalahan perekonomian maupun keuangan di lingkup nasional maupun internasional. Lebih lanjut mengenai ECOFINSC dapat di akses melalui https://linktr.ee/Ecofinscfebundip

Selanjutnya

Tutup

Financial

Cryptocurrency: A Significant Contributor to Global Pollution

27 Desember 2023   14:03 Diperbarui: 27 Desember 2023   14:07 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: Ecofinsc 

Geographical Distribution, lokasi operasi mining sangatlah penting. Listrik yang murah sering kali dihasilkan dari sumber yang tidak terbarukan (nonrenewable sources), hal tersebut dapat menarik miners baru tetapi juga berkontribusi pada jejak karbon yang lebih besar.

Jutaan transaksi dilakukan setiap hari untuk menukarkan mata uang kripto dan pasar saham juga beroperasi selama 24 jam sehari. Mata uang kripto juga menjadi kontributor yang bertanggung jawab terhadap pemanasan global karena jejak karbonnya yang tinggi. Hal ini telah diprediksi bahwa Bitcoin sendiri dapat meningkatkan suhu global sebesar 2 derajat C dalam tiga dekade ke depan. Sebagai konsekuensi dari konsumsi energi listrik yang tinggi, mata uang digital juga ditemukan memiliki jejak karbon yang tinggi. Jejak karbon Bitcoin sendiri diperkirakan mencapai 63 MtCO2 pada tahun 2018 dan 55 MtCO2 pada tahun 2019. Terdapat studi lain yang dilakukan pada tahun 2018 menyatakan jejak karbon sebesar 38,73 MtCO2, yang setara dengan Denmark, lebih besar dari 700.000 transaksi Visa, dan hampir 49.000 jam menonton YouTube. 

Studi Benchmarking Ast Kripto Digital ke-3 (GCBS) yang dilakukan oleh Universitas Cambridge pada tahun 2020 menemukan rata-rata 39% dari pangsa energi terbarukan dalam Proof of Work (PoW) mining. Dengan mempertimbangkan jejak karbon yang tinggi dari cryptocurrency ini, dapat disimpulkan bahwa masih ada beban yang cukup besar pada sumber energi tidak terbarukan seperti bahan bakar fosil. 

Mengapa Bitcoin menggunakan banyak energi?

Dalam pengoperasian Bitcoin dibutuhkan komputer yang besar dan kuat yang dialiri oleh energi listrik dan berkontribusi terhadap penggunaan energi secara keseluruhan. Terdapat mining rig yang digunakan dengan beberapa graphics processing units (GPU) dan melakukan pekerjaan untuk menyelesaikan perhitungan. Rig biasanya menggunakan GPU yang kuat dari Nvidia dan AMD untuk menangani kalkulasi dan membutuhkan daya watt yang tinggi. Sebuah rig yang bekerja 24 jam sehari dengan tiga GPU dapat mengonsumsi daya 1.000 watt atau lebih saat dijalankan, setara dengan menyalakan unit AC ukuran sedang, sedangkan bisnis mining crypto dapat memiliki ratusan atau bahkan ribuan rig di satu lokasi. 

Energi yang digunakan untuk pembangkit listrik tidak hanya dari bahan bakar fosil seperti batu bara, tetapi juga dapat menggunakan sumber energi terbarukan. Penggunaan sumber listrik terbarukan mungkin telah menurun terhadap mining di Cina. sumber energi listrik terbarukan yang menjadi bahan bakar jaringan Bitcoin menurun dari rata-rata 41,6% pada tahun 2020 menjadi 25,1% pada bulan Agustus 2021. Penjelasan ini mungkin karena jaringan Bitcoin tidak lagi memiliki akses ke energi terbarukan dan masing-masing menargetkan cara baru untuk menghadirkan energi yang lebih ramah lingkungan pada Bitcoin, yang membuat miners bermigrasi ke negara lain seperti Kazakhstan dan Amerika Serikat.

Sebuah pusat penambangan di Kazakhstan dilengkapi untuk menjalankan 50.000 rig mining, dan mining lain di Cina yang merupakan Bitcoin mining kedua terbesar di dunia memiliki tagihan listrik bulanan lebih dari $1 juta karena mining 750.000 bitcoin per-bulannya. Dan Cina dipandang sebagai negara yang paling banyak mengonsumsi batu bara di dunia yang digunakan sebagai sumber utama pembangkit listrik. Rig tidak hanya menghabiskan daya, tetapi juga menghasilkan panas. Semakin banyak rig yang dimiliki, maka ruangan yang digunakan akan cepat panas dan pastinya akan membutuhkan pendingin eksternal, yang pada gilirannya pasti akan membutuhkan lebih banyak listrik.

Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan konsumsi energi Bitcoin?

Memecahkan masalah konsumsi energi Bitcoin yang sangat besar tidak perlu kembali ke sistem sebelumnya seperti Visa, lagipula janji utama Bitcoin adalah menghilangkan perantara seperti jaringan kartu dan kekuasaan mereka yang terkonsentrasi pada keuangan. Terdapat cara untuk bisa mengurangi konsumsi energi terhadap Bitcoin, diantaranya beralih ke Energi Terbarukan, secara konsisten kita bergantung pada energi untuk memberikan kita tenaga, bahan bakar, dan air panas untuk kendaraan kita. Sumber energi tak terbarukan juga berkontribusi besar terhadap perubahan lingkungan di seluruh dunia dengan menghasilkan karbon dioksida yang tinggi. Karena bahan bakar fosil ini tidak dapat diregenerasi, maka kita harus mulai beralih ke sumber alternatif, seperti energi terbarukan. Ini adalah sumber energi yang terus menerus diisi ulang, seperti air, sinar matahari, dan angin. Yang diartikan bahwa kita dapat menggunakan sumber energi tersebut sebanyak yang kita butuhkan dan kita tidak perlu khawatir akan kehabisan. Selain itu, sumber energi terbarukan biasanya jauh lebih baik dan tidak berbahaya bagi ekosistem daripada produk minyak bumi. Secara umum, mereka tidak melepaskan banyak bahan kimia seperti karbon dioksida yang dapat merusak iklim. 

Cara yang berikutnya berupa transisi ke Sistem Proof of Stake, yang tidak membutuhkan usaha yang besar dan rumit dengan bukti kerja untuk memecahkan teka teki yang rumit, dan akan menggunakan lebih sedikit sumber daya. Karena Proof of Stake menghilangkan elemen komputer yang kompetitif, maka hal tersebut akan menghemat energi dan memungkinakan setiap mesin dalam Proof of Stake untuk mengerjakan satu masalah dalam satu waktu, berbeda dengan sistem Proof of Work. Berikutnya berupa memperkenalkan Kredit atau Biaya Karbon, kredit karbon mewakili kemampuan yang disetujui pemerintah untuk mengizinkan perusahaan mengeluarkan sejumlah emisi karbon ke lingkungan. Kredit karbon seringkali disekuritisasi, yang berarti kredit karbon dapat diperdagangkan oleh perusahaan yang tidak perlu menghasilkan banyak emisi dibandingkan dengan perusahaan lain yang menghasilkan banyak emisi. Hal ini memberikan insentif kepada perusahaan untuk memproduksi lebih sedikit daripada jatahnya, serta menghukum perusahaan yang melebihi jatahnya.

Masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh Bitcoin dan cryptocurrency mining menyoroti mining hubungan yang rumit antara teknologi, ekonomi, dan lingkungan. Ketika mata uang kripto semakin diterima secara luas, sektor ini dipaksa untuk menemukan solusi inovatif dan jangka panjang untuk mengurangi jejak karbon dari cryptocurrency. Berbagai cara dipelajari, mulai dari integrasi energi terbarukan hingga kemajuan proses konsensus. Di dunia yang semakin melek dan peduli akan kesejahteraan dan perbaikan lingkungan, konvergensi teknologi yang lebih sadar akan lingkungan akan sangat penting dalam menentukan masa depan cryptocurrency.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun