Mohon tunggu...
ECOFINSC UNDIP
ECOFINSC UNDIP Mohon Tunggu... Jurnalis - Kelompok Study Finance FEB UNDIP

ECOFINSC FEB UNDIP adalah organisasi mahasiswa berbentuk kelompok studi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian mengenai permasalahan perekonomian maupun keuangan di lingkup nasional maupun internasional. Lebih lanjut mengenai ECOFINSC dapat di akses melalui https://linktr.ee/Ecofinscfebundip

Selanjutnya

Tutup

Financial

Analisis Keuangan tentang Dinamika Peluang Migrasi Indonesia ke Singapura

7 September 2023   00:03 Diperbarui: 7 September 2023   00:06 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: Ecofinsc

Singapura sebagai salah satu negara maju di Asia Tenggara telah memiliki mata uang yang dinamakan Dollar Singapura (SGD). Dollar Singapura menurut XE Currency Popularity Rankings berada di posisi ke 10 dengan tingkat popularitas 3.126%. Ini membuktikan bahwa mata uang Singapura sudah memiliki nilai yang bagus di mata dunia. Lalu bagaimana jika kita bandingkan dengan Dollar Amerika, dan Rupiah. Bersumber dari Daily Forex. Pada USD, nilai tukar USD/SGD berada mendekati tingkat 1,35540, dan lebih rendah dibandingkan minggu sebelumnya. 

Namun menurut para spekulan yang membedakan minggu ini dengan minggu sebelumnya terletak pada sentiment perilaku yang semakin kuat yang berkaitan dengan perdagangan yang lebih berisiko. Ini membuat USD menjadi lebih kuat secara keseluruhan di pasar forex. Dan Faktanya, Kamis pekan lalu mencapai titik tertinggi sekitar 1,36255. Namun, sejak mencapai level tertinggi yang tidak terlihat sejak Desember 2022, nilai tukar USD/SGD semakin melemah. Pada IDR, tahun ini nilai tukar SGD sempat mengalami peningkatan dibandingkan IDR. SGD meningkat sebesar 5.66% atau sebesar 11,254.6094. Pada bulan Juli mengalami konstan sebesar sekitar 11,061.5300. Walaupun terus mengalami kenaikan SGD tren dari kenaikan ini sempat berhenti. Pemerintah Indonesia menerapkan regulasi agar eksportir dapat menahan dolar hasil ekspornya di lembaga perbankan negeri dalam 3 bulan

Situasi Lapangan Kerja di Singapura Akibat Migrasi

Orang Indonesia yang berimigrasi ke Singapura dapat mengisi lowongan yang sulit diisi oleh pekerja lokal. Sebagai negara dengan perekonomian yang tumbuh dan berkembang pesat, Singapura memiliki permintaan yang tinggi terhadap pekerja terampil di berbagai sektor seperti konstruksi, perhotelan, manufaktur, dan jasa keuangan. Para migran Indonesia yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang diperlukan dapat mengisi posisi-posisi ini. 

Kehadiran pekerja migran Indonesia juga dapat membantu mengurangi pengangguran di Singapura dengan mengisi posisi-posisi yang sulit diisi oleh pekerja lokal. Hal ini dapat membantu menjaga stabilitas pasar tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Migrasi ke Singapura juga dapat memiliki dampak terhadap lapangan kerja di Indonesia. Kehilangan tenaga kerja terampil dapat menimbulkan kekosongan lapangan kerja di sektor-sektor tertentu di Indonesia, terutama di sektor-sektor yang membutuhkan keterampilan tinggi. Ini dapat menciptakan tantangan dalam mengisi posisi-posisi tersebut dan mempengaruhi pertumbuhan sektor-sektor strategis di dalam negeri. Namun, migrasi juga dapat membawa dampak positif terhadap lapangan kerja di  Indonesia. Para migran Indonesia yang bekerja di Singapura seringkali mengirimkan remitansi ke keluarga mereka di Indonesia. Remitansi ini dapat digunakan untuk konsumsi domestik, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta investasi. Hal ini dapat memberikan stimulus ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor-sektor yang terkait dengan konsumsi dan UMKM.

Perubahan Pola Pengeluaran dan Tabungan di Masyarakat Migran

Migrasi warga Indonesia ke Singapura memiliki beberapa dampak pada pola pengeluaran dan tabungan masyarakat migran. Berikut beberapa dampak yang terjadi:

  • Perubahan pola pengeluaran: Migrasi warga Indonesia ke Singapura memberikan kesempatan ekonomi yang lebih baik, pendidikan, dan kualitas hidup yang lebih baik. Akibatnya, mereka mungkin meningkatkan pengeluaran mereka untuk pendidikan, perumahan, dan kebutuhan dasar lainnya. Namun, masuknya budaya asing juga dapat menyebabkan adopsi kebiasaan pengeluaran baru yang tidak sesuai dengan budaya lokal

  • Perubahan pola tabungan: Migrasi warga Indonesia ke Singapura juga dapat mempengaruhi pola tabungan mereka. Misalnya, mereka mungkin menyimpan lebih banyak uang karena gaji yang lebih tinggi dan peluang kerja yang lebih baik. Di sisi lain, mereka juga mungkin menghadapi biaya hidup yang lebih tinggi, yang dapat mengurangi kemampuan mereka untuk menyimpan uang

  • Remitansi: Banyak migran Indonesia di Singapura mengirimkan uang (remitansi) ke keluarga mereka di Indonesia. Hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan keluarga di Indonesia. Masyarakat migran mungkin mengalokasikan sebagian besar penghasilan mereka untuk remitansi, yang dapat mempengaruhi pola pengeluaran mereka.

  • Investasi di Indonesia: Beberapa migran mungkin memutuskan untuk menginvestasikan sebagian dari penghasilan mereka di Indonesia, seperti membeli properti atau memulai bisnis. Ini dapat menjadi cara untuk mengamankan masa depan finansial mereka dan keluarga mereka di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun