Belakangan ini, pemerintah Indonesia tengah gencar-gencarnya menggembleng rakyat Indonesia untuk maju dalam bidang ekonomi digital atau digital ekonomi. Selain karena didesak oleh kondisi, dimana semenjak covid-19 menyerang, perekonomian mengalami penurunan sehingga terjadi kerusuhan dan problematika lain di dalam negeri ini.
Hal ini seolah mengharuskan pemerintah membimbing masyarakat ke arah positif, agar negara terkhususnya masyarakat tidak terbelenggu dalam kondisi yang menyulitkan.
Sebenarnya jauh sebelum pandemi merangkak masuk ke Indonesia, ekonomi digital tersebut sudah berjalan dan bisa dibilang sudah banyak masyarakat yang mengimplementasikannya.
Dari data yang ada, saat itu masyarakat Indonesia lebih banyak mengimplementasikannya dengan memanfaatkan beberapa aplikasi E-commerce dan sosial media sebagai media atau "jembatan" untuk peluang bisnis mereka. Â Namun selain untuk peluang bisnis sendiri, ekonomi digital bisa dimanfaatkan untuk apa saja?
1. Peluang bisnis transportasi : Pemanfaatan ekonomi digital pada peluang bisnis transportasi online, memiliki peluang yang amat tinggi. Â Hal ini dapat kita sadari dari masyarakat Indonesia yang "selalu" sibuk apalagi setiap paginya. Berangkat ke kantor, sekolah, atau urusan lain yang tak memungkinkan menggunakan kendaraan pribadi, atau halangan lainnya.Â
Seperti halnya pelopor transportasi online pertama di Indonesia dari perusahaan GOJEK, yang tlah ada sejak tahun 2010 dan benar-benar merambah ke bisnis online pada tahun 2015. Adanya GOJEK ini sangat-sangat membantu keperluan serta kepentingan masyarakat Indonesia sejak saat itu. Dengan 21,7 pengguna saat itu. Selain gojek sendiri, adalagi pemanfaatan dalam usaha travel dan logistic dengan rekam pencaharian mencapai 43%.
2. Peluang bisnis kesehatan: Pemanfaatan ekonomi digital pada peluang bisnis kesehatan online, ternyata mendapatkan banyak respond positif dan masyarakat terbukti dengan pengguna yang semakin meningkat.Â
Hal ini juga dikerenakan tempat tinggal masyarakat yang mungkin saja jauh dari pusat kesehatan, ditambah saat masa pandemi begitu banyak masyarakat yang mengalami ketakutan berlebih hanya untuk sekedar ke rumah sakit.Â
Indonesia sendiri dari record data yang ada, menempati peringkat ke-3 global, dalam pemanfaatan aplikasi kesehatan. Sekitar 50% pasien mempercayakan aplikasi kesehatan sebagai media penunjang yang paling efektif dibanding langsung ke lokasi.Â