Baru kemudian sekitar awal bulan September 2021, Furqon membuka kesempatan untuk memulai bisnis franchise. Hingga, outlet franchise yang dimiliki oleh Dawet Kemayu pun kini meningkat pesat.
Perlu sobat Kompasiana ketahui, outlet Dawet Kemayu yang tadinya hanya berjumlah 5 outlet saja di Yogjakarta, sekarang menjadi total 145 Outlet yang merata di 30 kota lebih, termasuk Jakarta, Tangerang, juga sekitarnya per 01 Oktober kala berita ini dirilis oleh Gudangkemasanku.com. Hal ini diketahui karena keinginan masyarakat Indonesia yang merupakan calon-calon pengusaha sukses mulai tertarik dengan ide bisnis cendol hitam ini. Konsumen yang berminat pada cendol hitam atau Dawet Ireng pun sangat antusias.Â
Furqon memaparkan bahwa sekarang ini, omzet tahunan dari Dawet Kemayu bahkan telah mencapai angka 9 digit rupiah.
Jika hanya dihitung dari sumber pendapatan re-order bahan baku yang diperoleh dari mitra franchise, Dawet Kemayu Furqon mampu meraup omzet penjualan sekitar Rp 2,5 m per tahun.
Namun, ia tidak cepat puas atau besar kepala. Dimana seorang wirausaha sejatinya tidak boleh gampang puas. Seorang wirausaha harus selalu merasa bahwa "ini" saja tidak akan cukup untuk kedepannya, masih banyak yang harus dikejar, masih banyak yang harus dipertahankan, kita tidak tahu kapan usaha kita semakin maju, kapan juga sewaktu-waktu usaha kita akan mengalami penurunan. Mental seorang wirausaha akan sangat di uji ketika tengah menduduki posisi tinggi atau dalam keadaan buruk sekalipun.
Furqon pun juga tak ingin lekas berhenti bermimpi, Ia pun juga berharap mampu mencapai targetnya hingga memiliki 250 outlet di akhir tahun 2021.Â
Dalam berbisnis pasti akan selalu ada tantangan, salah satunya mengedukasi mengenai dawet hitam itu sendiri.
Menurut Furqon, sebagian besar masyarakat masih memiliki pemikiran yang salah mengenai dawet atau cendol. Mereka berpikir bahwa dawet memiliki kandungan gula yang sangat banyak belum lagi Indonesia sendiri seringkali berjualan minuman menggunakan pemanis buatan, hal ini tentunya memberikan citra yang cukup buruk bagi pengusaha-pengusaha yang bergerak dibidang kuliner tradisional.
"Tantangan dari segi customer sih masih dari segi edukasi produk. Jika ada lho minuman dawet atau jajanan tradisional yang sehat. Nggak usah takut untuk mengkonsumsi ini, karena sehat dan dapat dikonsumsi hampir setiap hari. Jadi nggak perlu takut terkena diabetes, kolesterol, dan lagi cocok juga untuk program dietnya yang berantakan," jelas Furqon. Dikutip dari gudangkemasan.com
Nah, dari cerita tentang Furqon yang tertarik untuk mengembangkan serta mengenalkan dawet ireng kepada masyakat luas di Indonesia bahkan jika bisa ke kancah Internasional, dengan usaha yang tak mudah juga. Dapat kita petik pembelajarannya, bahwa dalam memulai usaha yang penting adalah KONSISTEN dan KEMAUAN yang besar.Â