Hallo sobat Kompasiana!
Kalau ditanya mengenai apa saja minuman tradisional yang berwarna hitam, pasti bingung. Memang ada minuman tradisional warna hitam? bersantan pula.Â
Biasanya warna hitam pada makanan atau minuman jarang kita temui, namun kali ini ada yang berbeda. Bagaimana jadinya apabila air dari rendaman abu bakar jerami menjadi pewarna dalam minuman ini? menarik bukan?Â
Ya sebut saja "Dawet Ireng" atau "Cendol Hitam". Dawet Ireng sendiri berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Dimana untuk mendapatkan warna hitam pada cendol membutuhkan abu bakar jerami yang dicampur air, lalu air tersebut digunakan untuk memberikan warna pada cendol, yang kita kenal umumnya berwarna hijau.
Ide bisnis Dawet Ireng bermula dari siapa sampai sekarang belum diketahui. Yang jelas, Dawet Ireng bagi masyarakat Purworejo sudah tidak asing lagi, dikarenakan hampir sepanjang jalan banyak pedagang-pedagang kaki lima yang menawarkan kuliner unik ini.
Dawet Ireng sendiri walaupun sudah tidak asing lagi di Purworejo kota asalnya, namun di kota-kota besar khususnya Jakarta sendiri, sangat jarang kita temui.Â
Nah apakah sobat Kompasiana tertarik dengan peluang ide bisnis Dawet Ireng ini?
Seperti yang sudah dijelaskan bila Dawet Ireng sangat sulit ditemukan, namun salah satu brand yang hype dan bisa memunculkan nama Dawet Ireng itu sendiri adalah Dawet Kemayu. Dawet Kemayu. Dawet Kemayu sendiri merupakan usaha yang bergerak di Franchise. Dawet Kemayu belakangan ini menjadi salah satu perbincangan kawula muda-mudi bahkan orang tua lho, teman-teman dari Editor sendiripun selalu membicarakan ini.
Dawet Kemayu sendiri memberikan Claim bahwa mereka tidak mengandung santan, bebas kolesterol, dan rendah gula. Pastinya hal ini menjadi berita menarik bagi masyarakat yang menderita penyakit gula, namun ingin tetap merasakan cendol berwarna hitam ini.