Mohon tunggu...
Amalia Fitriyani
Amalia Fitriyani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi aktif manajemen dan bisnis.

GMAIL : AMXLIAFTRYN2203@GMAIL.COM

Selanjutnya

Tutup

Financial

Jangan Putus Asa, Kegagalan dalam Berbisnis Itu Biasa!

30 November 2021   21:02 Diperbarui: 10 Desember 2022   12:41 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3622527/ragam-manfaat-kefir-untuk-kesehatan

Mungkin bukan lagi hal baru bila kita sering sekali melihat banyaknya Small Business dimana-mana. Ntah di depan mata langsung, sosial media, atau bahkan di aplikasi E-commerce. 

Jauh sebelum pandemi covid-19 menyerang Indonesia, pengusaha-pengusaha kecil mulai tumbuh dan berkembang, bahkan dari yang masih usaha kecil di tahun 2019 dan sekarang di tahun 2021 sudah berani melebarkan kiprahnya dengan memproduksi besar-besaran dan maju ke BPOM. Pengusaha makanan pun tidak tanggung-tanggung langsung membuka ruko untuk melangsungkan kegiatan usahanya.

Namun tahukah kalian, diantara banyaknya Small Business yang berjaya tersebut masih ada beberapa yang hanya jalan ditempat dan lama kelamaan gulung tikar? tentu hal ini banyak sekali terjadi. Ntah karena hanya ingin ikut-ikutan trend dagang, atau memang belum memiliki Planning usaha yang baik. 

Planning usaha itu sangat diperlukan karena semua kegiatan dan rancangan usaha mulai dari nama toko, barang/makanan yang ingin dijual seperti apa, bahan-bahannya bagaimana, akumulasi Budget yang diperlukan seberapa besar, pasar yang dituju kalangan apa, dan lain-lain sebagainya. 

Bila Planning usaha tidak dilakukan, maka usaha pun tidak jelas alias ngalor-ngidul karena tidak ada target yang pasti. 

Hal ini dialami oleh salah satu pelaku usaha Small Business di daerah Tangerang, tepatnya di daerah Kreo. 

Andi Ramadhan sudah lama tertarik dengan dunia masker kefir. Baginya, kaum pria juga punya kewajiban untuk merawat diri, apalagi pria seringkali kerja lembur, atau kerja lapangan bahkan pulang malam. Hal ini mengakibatkan kulit menjadi kusam dan tak terawat. 

Mulai tahun 2017 ia rutin menggunakan masker kefir dan membelinya disalah satu Online Shop, dan inilah awal mula Andi tertarik dengan usaha masker kefir.  Andi memulai usaha masker kefir di awal 2019 yang kala itu masker kefir memang tengah Hype banyak pembelinya.

Usaha masker kefir yang awalnya ia kira mudah dan tak terlalu sulit, ternyata hanya angan. Masker kefir sendiri membutuhkan bahan-bahan yang agak rumit perawatannya. 

Susu sapi segar, dan bibit kefir yang difermentasi. Bibit kefir itu sendiri layaknya hewan yang harus dijaga dan harus diberi makan setiap 3 hari sekali menggunakan susu sapi segar yang ia beli seharga 15.000 di salah satu kedai susu.  Hal ini agak merepotkan sehingga ia menggunakan alternatif lain dengan menggunakan susu bubuk.

"Akhirnya saya menggunakan susu bubuk mba, karena susu bubuk lebih murah juga dan lebih hemat tapi sayang banget bibit kefir saya jadi ga segemuk awal beli. Ntah mungkin dari saya nyaring curd kefirnya kekencengan atau bagaimana mungkin itu salah satu faktornya." Ujar Andi yang ditemui di salah satu kawasan kemang saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun