Jadi ada beberapa keunggulan dari Kolam Terpal Lele diantaranya : bisa melakukan produksi secara terus menerus walaupun di musim kemarau, terhindar dari pencurian oleh ular (hama), air sebagai media bisa diatur kwalitasnya, pencurian oleh manusia bisa dikendalikan secara teknologi.
Permasalahan yang ditanyakan oleh petani umumnya adalah pakan lele yang semakin mahal, oleh sebab itu beberapa alternative pakan lele didiskusikan diantaranya pakan alternative dengan daun papaya, telor ayam ataupun itik dan lainnya yang rusak bisa untuk pakan lele debfab merebus terlebih dahulu, paka buatan sendiri bisa dari bekicot, cacing, ikan curah, yang dicampur dengan dedak, bisa juga dengan ungags atau ampas tahu dan lainnya untuk menekan biaya produksi.
1). Usaha produksi lele dengan Modal ternak lele Rp. 7.337.000,- ( bibit 5000 ekor lele) didapat keuntungan sekitar Rp. 2.533.000,- dengan waktu 3 bulan dengan variasi makanan lele dari pabrik dan juda ada yang buatan sendiri. 2) Pembuatan produk dari bahan baku lele seperti pembuatan syome lele dengan modal Rp. 60.000,- , hasil penjualan produknya bisa mencapai Rp. 120.000 jadi keuntungan mencapai Rp. 60.000,- ( 100 % dalam 3-4 hari). Kalau krupuk lele cukup bagus kerena bisa bertahan sampai 1 bulan lebih penyimpanannya, tetapi penampilannya hitam agak kehijauan sehingga kurang menarik. Hal ini adalah hasil pekerjaan bidang Teknologi tepat guna dan Bidang Produksi
Sedangkan bidang lainnya seperti Bidang Pendidikan dengan program Senggowar Cerdas, Senggowar Islamic, Senggowar pintar dan Senggowar Cup yang artinya semua ini itu dilaksanakan dengan model Bimbingan Belajar, (Bimbel)
Bidang Administrasi membenahi berbagai data yang kurang benar dan juga memperbaiki wifi yang ada di Balai desa. Program rencana Bersih Desa yang melibatka para mahasiswa. Juga kegiatan pembuatan webb tidak bisa terselesaikan, karena desa kurang data dan ditingkat kabupaten cukup sulit, khususnya karang taruna kurang begitu berhasil karena kaum muda banyak adu nasib ke luar kota daripada dikotanya sendiri.
Bidang Kesehatan melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk usaha preventif dari penyakit demam berdarah, ikut dalam kegiatan di polindes. Terkadang bila polindesa tidak bisa menangani diadakan rujukan ke Puskesmas Gondang. Demikian pula pelaksanaan kegiatan Posyandu yang bertujuan memonitor kesehatan dan pertumbuhan balita dengan cara penimbangan berat badan dan pengukuran ketinggian balita. Selain itu juga memonitor kesehatan para lansia.
Demikian hasil kerja KKN-PPM (DRM) di Desa Senggowar, Gondang, Kab. Nganjuk, sebagai hasil kerjasama UPN “Veteran” Jawa Timur dengan Kemenristek Dikti 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H