Beradu dengan derap langkah kuda para serdadu
Juga candaan para pelacur
Jeda bahagia yang dingin dan kosong
Jemari kasar lelakinya membopong jiwa yang besar itu
Menjajaki tetangga pualam, tujuh puluh kali tujuh kali
Cinta akan rumah-Mu
Menghanguskan aku
Tidakkah kau tahu
Aku harus berada di rumah Bapakku?
Suara Simeon parau dan berat
Tak pernah berhenti berdengung di telinganyaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!