Mohon tunggu...
Ecin
Ecin Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN Wijaya Kusuma 03

Guru Sekolah Dasar Negeri Wijaya Kusuma 03 Jakarta Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Modul 3.2

8 Juni 2023   14:42 Diperbarui: 8 Juni 2023   14:44 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN MODUL 3.2

"PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA"

Oleh: Ecin, S.Pd

Calon Guru Penggerak Angkatan 7

SDN Wijaya Kusuma 01

AssalamualaIkum wr wb.

Salam Guru Penggerak.

Refleksi dwi mingguan kali ini saya akan menuliskan jurnal dengan model Driscoll. Model ini diadaptasi dari refleksi yang digunakan pada praktik klinis (Driscoll & Teh, 2001). Ada tiga bagian yang akan sayJurnal Refleksi Modul 3.2a tuliskan dalam refleksi ini.

1. WHAT?

Pada modul 3.2 ini, saya telah mempelajari Pemimpin dalam Pengelolahan Sumber Daya. Pada modul ini dijelaskan bahwa sekolah adalah sebuah ekosistem yaitu bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Ada dua pendekatan yang mempengaruhi ekosistem sekolah yaitu pendekatan berbasis kekurangan dan pendekatan berbasis asset. Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (deficit-based approach) akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak berfungsi dengan baik. Sedangkan Pendekatan berbasis aset (asset-based approach) adalah sebuah konsep yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukenali hal-hal yang positif dalam kehidupan. Dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Pada modul ini saya mengetahui bahwa sekolah memiliki potensi asset yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan berbasis asset. Adapun 7 aset utama sekolah yaitu modal manusia, modal sosial, modal politik, modal agama dan budaya, Modal Fisik, Modal lingkungan/alam dan Modal finansial.

Setelah melewati alur mulai dari diri dan eksplorasi konsep, kami melakukan diskusi dengan menganalisis dua kasus dan saling memberi tanggapan terhadap analisis kasus yang dilakukan oleh teman CGP lain pada alur ekslporasi konsep forum diskusi. Pada alur kolaborasi konsep, kami mencoba berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis seluruh potensi asset yang terdapat di daerah kami yang dapat mempengaruhi perkembangan Pendidikan di sekolah kami sekaligus kebermanfaatannya bagi sekolah.

2. SO WHAT?

Saya merasa senang dan beruntung sekali bergabung dalam program Pendidikan CGP ini karena saya dapat mempelajari modul ini. di sini saya memahami bahwa sekolah adalam sebuah ekosistem yang saling ketergantungan baik itu factor biotik maupun abiotik. Sebelumnya saya pernah menggunakan pendekatan berbasis masalah dalam merancang suatu kegiatan sehingga kegiatan yang akan dilakukan sering gagal karena kenyataan sekolah yang tidak mampu berbuat banyak karena memiliki kekurangan.

Di sinilah saya memahami bahwa untuk mengahadapi suatu masalah hendaklah menggunakan pendekatan berbasis asset sehingga asset yang ada di sekolah dapat tergali dengan baik. Selaras dengan itu tentukan sekolah akan berkembang dengan baik dan optimal. Potensi-potensi yang ada dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

Saya sangat merasa percaya diri, bahwa setelah memahami modul ini saya yakin bahwa sekolah saya akan mampun bersaing dengan sekolah lain. Karena saya yaki napa yang dimiliki oleh sekolah lain juga dimiliki sekolah saya. Tinggal lagi bagaimana menggali semua potensi itu.

3. NOW WHAT?

Sungguh saya tidak akan mendapatkan pengetahuan yang sangat bermanfaat ini, seadainya saya tidak mempelajarai modul 3.2 ini tentang Pemimpin Sebagai Pengelolah Sumber Daya, dan bila saya tidak bergabung di program CGP ini Jika nanti dalam pelaksanaan pembelajaran saya menemukan masalah maka saya akan menggunakan Aset -Based Thinking dalam penyelesaiannya karena pendekatan ini dapat membantu perkembangan kemajuan sekolah.

Setelah mempelajari modul ini, saya akan mencoba mengenali dan menganalisis potensi asset yang ada di sekolah saya maupun lingkungan agar dapat diberdayakan dalam pelaksanaan pembelajaran dan pengembangan sekolah ke depannya. Saya juga akan berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam pemanfaatan asset tersebut dalam pembelajaran sehingga membantu perkembangan potensi murid.

Saya juga akan terus menggali ilmu pengetahuan bagaimana pemanfaatan asset sekolah secara maksimal dengan mengamati dan belajar dari sekolah-sekolah maju baik yang ada di daerah saya maupun tempat lain. Baik yang bisa saya amati secara langsung atau saya berselancar di dunia maya agar saya mampu menggali lebih dalam lagi asset yang ada di sekolah saya.

Dukungan dari kepala sekolah dan teman sejawat serta pegawai sekolah tentu sangat saya harapkan dalam hal ini. termasuk orang tua, komite dan masyarakat sekolah serta Lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya. Namun, tentu saya perlu mensosialisasikan terlebih dahulu tentang materi ini kepada semua pihak tersebut. Dan saya akan membagikan ilmu ini kepada rekan sejawat saya agar saya bisa lebih berkolaborasi bersama untuk meningkatkan potensi sekolah dan potensi murid-murid saya.

Demikian refleksi saya setelah mempelajari modul 3.2 ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamualaikum wr. wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun