Aku kalap menerjang  terjang
Tepat rembulan berpendar terang
Pada sisa air hujan yang menjadi cermin kaca
Angin menampar menggores menggambar
Mukamu, mukaku beriak pecah dalam satu bayang
Ada sejiwa merona pekat tertaut
Yang tak tahu malu sama merupa sama menolak
Aku tergugu khusyuk malu
Kamu nyalang mengangkangi mukaku
Ah, malang nian!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!