Mohon tunggu...
Ecik Wijaya
Ecik Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Pecinta puisi, penggiat hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bendera Setengah Tiang, Duka Anak Bangsa

15 Agustus 2024   13:54 Diperbarui: 15 Agustus 2024   14:28 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini hari peringatan kemerdekaan
Tapi airmata bebas mengalir penuh duka
Merdeka macam apa kali ini yang dirayakan
Makin hari makin surut daya berbhineka
Makar-makar dilakukan makin bikin keropos
Pembodohan terus saja dilaksanakan
Hampir tiap lini terjerat aturan-aturan yang menjajah


Sudahkah merdeka sungguh?
Atau kita bungkam karena tak kuat lapar?
Atau kita bungkam karena ingin selamat sendiri?
Atau kita bungkam karena takut mati?
Sudahkah merdeka sungguh?


Kepala menunduk kali ini karena jauh dari  kata merdeka
Bendera merah putih tak lagi diingat maknanya
Soekarno berkata; musuh paling besar adalah bangsa kita sendiri


Mari kibarkan bendera setengah tiang hari ini
Dukacita bangsa atas negeri yang dikoyak dari dalam
Mari kibarkan bendera setengah tiang untuk penghormatan pejuang kemerdekaan yang diciderai kehormatannya


Hidupkan kembali dalam dada
Bakar sekali lagi:
Bhinneka tunggal ika masih ada dan utuh

Mari kita lawan para pembuat makar!

Lawan!
Lawan!
Lawan!

Agar kelak bendera merah putih berkibar dengan gagah, sekali lagi dan selamanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun