Mohon tunggu...
Ecik Wijaya
Ecik Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Pecinta puisi, penggiat hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serpihan Kesesatan

13 Mei 2024   03:07 Diperbarui: 13 Mei 2024   08:10 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kegugupan menyerbu waktuku

Kala benderang sungguh hitamnya mataku

Aku rasa jadi serpihan, tapi Kau diam saja

Kau berdiri dekat sungguh, seiring tarikan nafas

Tapi Kau lebih tahu getaran urat nadinya dan ia tak tahu

Aku terjerat sampai hari berhenti pada titik entah

Bersikeras membangunkannya dari mimpi

Tapi aku menjalani labirin didalamnya

Ia yang tertipu atau aku lebih terjerat

Ia tertidur atau aku terlalu tenggelam dalam perangkap

Mengapa Kau biarkan aku masuk ke liang dalam yang  hitam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun