Mengapa rusuh bertubi
Hari kemarin hari lalu
Hari ini hari usang untuk esok
Siang malam berganti tanpa suara
Lahir dan mati silih berganti
Saat mata masih bersinar terang
Harusnya hati lebih malam dari lalu
Agar takzim itu tersemat macam bunga
Yang semerbak lagi dari harumnya dunia
Ini titian yang dibangun untuk pulang, sayang
Bukan untuk kita tempati demi nama apapun
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!