Mohon tunggu...
Ecik Wijaya
Ecik Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Pecinta puisi, penggiat hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Turut dalam Gelombang-Mu

20 November 2023   22:12 Diperbarui: 20 November 2023   22:16 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terimakasih Tuhan,
Kau beri aku keringat yang tumbuh di pori kulitku
Sebab aku membakar tubuhku dibawah matahari-Mu
Tanpa itu, aku tak kenal rasa sakit dan kepayahan
Untuk menyeru kebesaran nama-Mu

Terimakasih Tuhan,
Kau beri aku air mata yang sumbernya tak pernah mati
Sebab aku mengurasnya tak habis-habis di tiap peristiwa
Tanpa itu, aku tak kenal rasa kasih, kepedulian dan syukur
Untuk menyebut kuasa-Mu yang tak terjangkau

Terimakasih Tuhan,
Kau beri darah yang menganak sungai dalam raga lemahku
Sebab aku memompanya tak henti mengaliri jiwaku 

Tanpa itu, aku tak bakal  menyadari betapa berharganya hidup dan kehidupan
Untuk menyebut keberadaan-Mu yang kekal

Aku-lah setitik buih dalam lautan semesta-Mu
Yang tak bakal ditemukan oleh mata
Kecuali Kau beri sorot cahaya padaku yang terombang-ambing
Di bibir pantai kebijaksanaan dan pemeliharaan-Mu
Terimakasih Tuhan, aku turut dalam gelombang-Mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun