Aku mencium aroma bangkai
Pada taman-taman berbunga
Pada ratusan sungai jernih kemilau
Pada ribuan waktu yang berulang
Pada mulut-mulut berbaju zirah dan sutra
Sepanjang matahari berputar
Dan rembulan bercahaya di tiap malam
Sejauh aku pergi melintasi jarak dan ruang
Aroma bangkai merusak segala keindahan
Kekasaran jiwa yang menyelinap menemu sekutu
Perjalanan menapaki wajah-wajah semesta
Terdampar dari yang paling buruk dan bagus
Hanyalah ekor penciuman yang tak dapat dibantah kejujurannya
Hingga lidah asam, kepala bergoyang keras dan dada yang menyerupai gelombang pasang
Kehakikian, menolak keburukan
Aroma bangkai menolak segala kerupawanan semesta
Kondrat manusiaku tertolak dimana-mana
Aku tak menemu wewangian yang tak lebih buruk dari jaman ini
Inilah padang yang panjang
Perjalanan sejauh jiwa mencari
Menemu dan pergi dari tiap pekatnya muasal aroma bangkai
Melewati lembah-lembahNya dengan buta
Menyusuri muara-muaraNya dengan tuli
Aku dan kepapaan jiwa yang terlunta
Mencabik mulut sendiri
Mencium aroma mulut sendiri
Menelan kata-kata sendiri
Bangkai!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H