Mohon tunggu...
Echy Rosalia Putri
Echy Rosalia Putri Mohon Tunggu... -

penggemar buku, pencinta travelling, pemuja fotografi dan pembenci bawang putih..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Remaja, Perjodohan, dan Pernikahan Dini

20 Juni 2012   04:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:45 3061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berdasar pemaparan diatas, dapat disimpulkan, bahwa remaja yang sudah melakukan pernikahan dini terjadi karena faktor orang tua, dan kelompok rujukan atau lingkungan masyarakatnya (Novasari, 2011). Oleh karena itu, disarankan pada orang tua untuk lebih memikirkan masak – masak sebelum menikahkan anak perempuannya di usia dini, meskipun status sosial menjadi alasan utama, hendaknya orang tua juga memikirkan masa depan anak dan kesehatan fisik mental anak di masa depan.

Referensi bacaan :

Dermawan Purba, (2012). Perjodohan Menimbulkan Depresi pada Anak. Jakarta.

Petti Lubis, (2012) Lutfi Dwi Puji Astutik. Efek Buruk Pernikahan di Bawah Umur (Faktanya pernikahan dini memiliki dampak negatif bukan sekedar fisik dan psikis). Jakarta, http://kosmo.vivanews.com. Diakses 5 Juni 2012

Donda Novasari, (2011). Konsep Diri Remaja dalam Pernikahan Dini. Skripsi. Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun