Mohon tunggu...
Lyfe Artikel Utama

Study Abroad: Mengapa tidak?

25 Desember 2015   01:57 Diperbarui: 25 Desember 2015   05:08 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, ketersediaan akan sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia sudah sangat memadai, baik itu yang disediakan oleh Pemerintah maupun yang diadakan oleh pihak swasta. Mulai dari tingkat PAUD/TK sampai dengan Perguruan Tinggi/Universitas dengan standar mutu mulai dari berstandar Internasional sampai dengan mutu ‘seadanya’.

Begitu juga dengan tingkat kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan sudah semakin meningkat terlihat dengan banyaknya oarang tua yang berlomba-lomba mendaftarkan balitanya ke sekolah PAUD (pendidikan usia dini). 

Tujuan utama dari penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, layak dan terjangkau oleh masyarakat adalah untuk memberikan pendidikan yang yang layak untuk masa depan yang lebih baik serta meningkatkan Sumber Daya Manusia Indonesia sehngga bisa bersaing dengan negara lain.

Namun pada kenyataannya, tersedianya fasilitas pendidikan yang baik dan memadai tidak menjamin untuk mengurangi animo masyarakat berkeinginan menempuh pendidikan keluar negeri.

Saya sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang bercita-cita untuk menempuh pendidikan ke luar negeri. Alasan utama dan memang harus diakui bahwa saat ini sistem pendidikan di negara maju memang lebih maju dibandingkan di Indonesia.

 [caption caption="Di depan kampus utama TU Berlin"][/caption]Saya merasa beruntung akhirnya bisa merealisasikan mimpi untuk mengenyam pendidikan Master of Geodesy and Geoinformation Science di Technische Universität Berlin, Jerman. Di sini bukan hanya ilmu pendidikan baru yang saya terima, melainkan saya juga belajar mengenai sistem belajar dan mengajar yang merupakan hal yang baru untuk saya.

Melalui tulisan ini, saya ingin berbagi memberikan informasi atau pandangan mengenai sistem belajar dan mengajar di sini yang 'mungkin' menjadi salah satu faktor masyarakat Indonesia memilih untuk menimba ilmu di luar negeri.

Sarana dan prasarana yang mendukung

Sebagai mahasiswa yang mengambil kuliah di bidang geodesi dan geoinformasi, sudah pasti saya sering berurusan dengan alat-alat ukur serta software pengolahan data. Di kampus terdapat bermacam alat ukur dari yang sangat kuno hingga yang canggih, seperti Laser Scanner dsb. Dan untuk mengolah data pengukuran, diperlukan software dimana si pengguna harus membeli license dari software tersebut untuk dapat menggunakan versi lengkapnya atau full version. Di sini mahasiswa mendapatkan license khusus mahasiswa, dimana dengan license tersebut mahasiswa dapat menggunakan software full version secara gratis. Namun fasilitas ini hanya berlaku selama menjadi mahasiswa di kampus tersebut.

Fasilitas 'plus plus' untuk mahasiswa

Salah satu faktor saya memilih kuliah di Jerman adalah bebas biaya kuliah alias free tuitions fee! Ya, free tuitions fee. Seakan terbebas dari salah satu beban hidup merantau. Namun, terdapat juga beberapa program studi di Jerman yang masih mengharuskan mahasiswa untuk membayar tuitions fee. Meskipun bebas biaya kuliah, mahasiswa masih harus membayar semester fee yang terdiri dari biaya administrasi dan Semesterticket.

Selain itu, banyak tawaran khusus untuk mahasiswa yang sangat menguntungkan bagi mahasiswa. Tidak sedikit yang memberikan keringanan biaya sehingga mahasiswa hanya perlu membayar dengan harga yang jauh lebih murah dari harga normal. Bahkan ada jasa travelling mengunjungi kota-kota di Eropa khusus mahasiswa, bagaimana saya tidak tergiur! Namun terkadang perihal ini yang justru menyebabkan pengeluaran tidak terkendali.

Alat transportasi yang memadai

Nilai lebih selama kuliah di sini adalah alat transportasi yang berperan sangat penting. Di Jerman pada umunya, satu tiket dapat digunakan untuk berbagai macam transportasi umum seperti kereta, bus, tram, bahkan kapal ferry. Jadi, tidak perlu khawatir harus membeli tiket lagi jika harus ganti alat transportasi.

[caption caption="Tram di Alexanderplatz, Berlin"]

[/caption]Dan sekali lagi, mahasiswa mendapatkan kemudahan. Di poin sebelumnya, saya telah menyebutkan tentang Semesterticket. Semesterticket ini adalah tiket transportasi untuk mahasiswa yang berlaku selama satu semester. Dengan Semeterticket ini,mahasiswa tidak perlu kelimpungan beli tiket ketika terburu-buru atau kendaraan telah tiba. Lingkup Semesterticket ini berlaku ke seluruh wilayah propinsi kampus tersebut.

Contoh, karena saya kuliah di Berlin maka transportasi saya hanya berlaku di lingkup Berlin. Bagi mahasiswa yang kuliah di negara bagian (Bundesland/state) lain, seperti Niedersachsen, Brandenburg, atau Nordrhein Westfalen, Semesterticket dapat digunakan untuk mengunjungi kota-kota lain di propinsi tersebut, namun belum termasuk transportasi dalam kota. Jalan-jalan lagi!

Tenaga ajar yang ramah

[caption caption="Salah satu profesor saya masih menggunakan metode menulis di papan tulis, dengan harapan para mahasiswa turut mencatat dan belajar pada saat yang sama"]

[/caption]Jika ditanya apa yang perbedaan menonjol jika dibanding selama belajar di Indonesia, maka saya menjawab cara mengajar para tenaga ajar di kampus. Bukan berarti tenaga ajar di Indonesia tidak ramah, hanya saja para tenaga ajar di sini lebih terbuka.

Cara mengajar para tenaga ajar di sini lebih friendly sehingga mahasiswa tidak segan untuk menjawab atau bertanya. Mahasiswa diperbolehkan untuk mengungkapkan pendapat mereka bahkan berdiskusi dengan tenaga ajar. Mereka (tenaga ajar) pun tidak segan meminta opini para mahasiswa dan menerima jika mahasiswa mengkoreksi teori atau presentasi yang diberikan.

Jika mahasiswa mengalami kesusahan dalam memahami pelajaran atau memiliki pertanyaan, mahasiswa diperbolehkan untuk bertanya kepada para tenaga pengajar.

Meskipun kuliah di luar negeri memiliki banyak keuntungannya, tetapi ada juga hal yang membuat pusing mahasiswa, yaitu harga yang menjulang tinggi. Jika semua harga di sini dikonversi ke IDR, bisa jadi kita memilih untuk tidak membeli satu barang pun. Karena untuk barang yang sama, harga di sini lebih mahal jika dibanding dengan yang di Indonesia.

Sebaiknya jika memiliki keinginan untuk kuliah di luar negeri, persiapkan dana dengan matang atau mendaftar beasiswa. Saya benar-benar terbantu banyak dengan menerima beasiswa dari Beasiswa Unggulan (BU) dari Diknas. Jika hanya mengandalkan kerja di sana dan tidak mampu menyeimbangkan dengan kuliah, bisa jadi kuliah kita menjadi berantakan.

Belum lagi culture shock yang disebabkan perbedaan adat dan gaya hidup. Beradaptasi dengan budaya sekitar membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung dengan kemampuan kita untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar.

Menolak menerima adat di sini bukan pilihan yang tepat, namun bukan berarti kita harus mengikuti adat sekitar dan meninggalkan jati diri sebagai orang Indonesia. Kita harus pintar-pintar memilah dan memilih mana adat yang baik dan mana yang tidak sesuai dengan gaya hidup kita.

Segala hal memiliki nilai positif dan negatif, suka maupun duka. Sistem pendidikan di Indonesia pun sekarang juga sudah mulai bersaing di level internasional. Maka dari itu keputusan kembali kepada kita, hendak melanjutkan studi di luar negeri atau tetap di Indonesia.

Saya berharap dengan menimba ilmu di negara yang lebih maju sistem pendidikannya, saya bisa mengadopsi hal-hal positif yang dianggap sesuai untuk diterapkan di Indonesia. Jadi bukan sekedar bangga bisa belajar di luar negeri, namun juga bisa mengikuti perkembangan keilmuan di negara yang sudah maju dan menerapkannya di Indonesia agar Merah Putih juga makin bisa bersaing di kalangan internasional.

Foto dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun