Sayang benih benih itu tak sempat tumbuh
Padahal tempatnya telah luruh
Dalam peluh kububuh tanah serta tempat pijak-pijakan
Sementara kakimu mengkerut di jalan setapak tapi beraspal kemudian melepuh
Ingat saja jendela mungil tempat berjumpa dengan angin sepoi pagi hari
Kadang ada kutilang di mangga sedang bernyanyi merdu
"Ayo bangun sayang... sebentar akan segera ramai lagi"
"dan nanti juga kembali sunyi"
Â
==============
14 Oktober 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H