Mohon tunggu...
Echi Sianturi
Echi Sianturi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Sastra Inggris 2012 | Seorang yang menyukai dunia kepenulisan, penulis beberapa buku Antologi. Diantaranya Antologi Cerpen dan Puisi Cinta Dan Perempuan" (Leutika Prio), Antologi Puisi "Do'a & Harapan untuk Indonesia" (Meta Kata Publishing), Antologi Kisah Nyata Inspiratif "Sebuah Kenangan SNMPTN" (Penerbit Harfeey) dan lain-lain. Ketua Divisi Kaderisasi Forum Lingkar Pena Bandar Lampung. Volunteer Rumah Baca Asma Nadia Lampung, dan Executive Team dari Lampung YoA. Selain itu, memiliki minat yang cukup besar di dunia perfilman, seni, sosial dan pendidikan. Seorang pendaki pemula yang langsung jatuh cinta dengan keindahan alam. Pemimpi dengan sejuta asa. Penikmat hujan, langit dan senja. Contact: Twitter @echisianturi | Fb Desi Ilham Sianturi | www.echisianturi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sosok Muslim Wildan, Filmmaker Berbakat Lampung

6 Agustus 2015   00:04 Diperbarui: 6 Agustus 2015   00:04 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tak menyukai film? Film sudah menjadi salah satu sarana alternative hiburan yang banyak dipilih oleh masyarakat untuk mengisi waktu senggang. Proses produksi sebuah film tidak terlepas dari campur tangan seorang sutradara dibalik layar. Tidak banyak yang tahu bahwa di Lampung ada seorang sutradara, seorang filmmaker yang berbakat. Di usia yang sangat belia, Muslim Wildan memulai karirnya sebagai seorang filmmaker muda.

Saya bertemu dengan kak Ulim, sapaan akrabnya sekitar empat tahun yang lalu di sebuah komunitas film yang dia pimpin yakni Komunitas Indie Movie Kotabumi (KIMK). Dia mulai menggeluti dunia perfilman sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, dengan bekal sebuah impian dia terus menjejaki anak tangga menuju kesuksesan. Dia mempelajari proses produksi film secara otodidak. Saya masih ingat ketika kak ulim menceritakan pengalamannya saat pertama kali membuat sebuah film. “Hanya berbekal kamera dengan resolusi yang rendah, dan jadilah film pertama saya”, ujarnya.

Bersama dengan rekan-rekan Komunitas Indie Movie Kotabumi, Muslim Wildan mulai melebarkan sayapnya di dunia film indie. Memang tak semudah membalikkan telapak tangan, film indie yang belum terlalu familiar di kalangan masyarakat kadang dianggap sebelah mata. Namun, disisi lain film indie sangat layak untuk diberikan apresiasi sebagai bentuk kreativitas para penggiat film indie. Berbekal semangat serta tekad yang kuat Muslim Wildan mencoba mengikuti Festival Film Indie di Lampung, berkat kerjasama tim KIMK yang solid film pendek "Mengejar Air" menghasilkan penghargaan Film Terfavorit dan Ide Cerita Terbaik dalam Festival Film Indie Darmajaya tahun 2012. 

 Link Film Pendek Mengejar Air:   https://www.youtube.com/watch?v=yntZD4gCLBI

Tak berhenti hanya berkutat di Festival Film Indie, Wildan pun mencoba peruntungannya di Jakarta. Dia pun mulai mengikuti proses produksi sebuah film layar lebar bersama dengan actor kawakan Deddy Mizwar. Keinginan kuat untuk terus belajar mendalami dunia perfilman membuat Muslim Wildan tak pantang semangat. Dia berusaha produktif melahirkan film-film indie lainnya. Baru-baru ini Wildan pun baru saja menggarap sebuah film dokumenter dengan setting gunung Merbabu.

Saya banyak belajar dari sosok filmmaker muda Lampung satu ini. Dari dialah saya mengetahui dan mulai belajar proses produksi sebuah film. Mulai dari proses pra-produksi, produksi hingga pasca-produksi. Keinginan terpendam untuk membuat sebuah film akhirnya dapat terwujud, meskipun saya tidak terlalu banyak ambil andil dalam proses produksinya. Bagi saya pribadi film adalah cara terbaik menceritakan sesuatu secara nyata. Dan saya harap nantinya banyak lahir Muslim Wildan yang lain, seorang filmmaker muda berbakat. Semoga kita tetap dapat bekerja sama memproduksi sebuah film, bertutur tentang dunia. Semoga.

@echisianturi

Kru Komunitas Indie Movie Kotabumi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun