Merah Kau Sobek, Putih Kau Injak
Masih adakah merah itu ?
Masih adakah putih itu ?
Mungkinkah menjadi pink ?
Atau bahkan tak berwarna Â
Air mata s’lalu berharap Â
Ini hanya kembang bangkai tidur, disiang bolong
Namun, semua nyata
Dan tak sungkan tampakkan diri
Merah yang katanya berani Â
Kini ketakutan dan bersembunyi di puingan rupiah Â
Putih yang katanya suci
Kini kotor dengan pikiran penguasa si perut buncit
Dimana keberanian menegakkan keadilan ? Â
Dimana suci kebersihan hati ?
Rupiah membeli dua warna saka itu
Kursi kini gilir orang-orang berdasi
Demi uang, demi kedudukan
Kau injak dan kau sobek
Warna kebanggaan itu Â
Yang membuka gerbang kemerdekaan Â
-ECHE- Â