Mohon tunggu...
Roechan Elfin Prabowo
Roechan Elfin Prabowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Radiologi Universitas Airlangga

lelaki sejati tapi sad boy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kecanggihan Magnet Dalam Mendeteksi Tumor Sumsum Tulang Belakang. Menarik!

12 Juni 2023   01:44 Diperbarui: 12 Juni 2023   01:53 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. 1 Pemeriksaan MRI Whole Spine(Davis Health, 2023)

 

Apakah anda sering mengeluhkan nyeri pada ruas tulang belakang? Mungkin itu tidak hanya sekedar nyeri akibat lelah melakukan aktivitas berat. Bisa jadi penyebab nyeri tersebut merupakan gejala tumor. Tentu anda sudah tidak asing lagi dengan penyakit tumor? Namun kalau penyakit tumor pada ruas tulang belakang apakah anda juga sering mendengarnya?

 

Tumor yang sering menyerang ruang tulang belakang adalah tumor sumsum tulang belakang atau bahasa latinnnya tumor medula spinalis. Berbicara tentang sumsum tulang belakang, tentu bukan hal yang sering diketahui oleh masyarakat Indonesia. Namun jangan salah berdasarkan data dari WHO di Amerika Serikat sebanyak 2,5 kasus per 100.000 penduduk pertahun mengalami penyakit tumor sumsum tulang belakang. Tumor sumsum tulang belakang adalah sebuah tumor yang berada pada sumsum tulang belakang yang data terjadi mulai dari ruas tulang belakang leher sampai dengan pinggul.

 

Gejala yang dialami oleh pasien tumor medula spinalis yaitu nyeri yang menjalar pada ruang tulang belakang, lemahnya anggota gerak bagian bawah tubuh, gangguan buang air besar dan kecil, kordinasi gerak yang memburuk. Sampai sekarang penyebab tumor sumsum tulang belakang belum diketahui secara pasti. Akan tetapi dapat terjadi akibat bertambahnya usia, faktor turunan dari keluarga, tumor yang berasal dari bagian tubuh lain.

 

Tumor sumsum tulang belakang dapat menjadi suatu kondisi yang mengkhawatirkan pada pasien yang jika dibiarkan atau tidak segera ditangani hal ini bisa berdampak komplikasi pada jaringan disekitarnya. Oleh karena itu perlu adanya pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya tumor ini salah satunya dengan modalitas radiologi. Setelah anda mendengar kata radiologi tentu anda menjadi khawatir terhadap bahaya radiasi pada saat pemeriksaan bukan? Tenang saja modalitas radiologi yaitu MRI adalah salah satu pemeriksaan yang tidak tidak berbahaya bagi pasien karena tidak mengandung paparan radiasi. Selain itu memberikan hasil gambar yang baik dari berbagai potongan atau irisan tanpa harus merubah posisi pasien. Hal ini tentu saja memudahkan dokter menegakan diagnosa dan menentukan pengobatan selanjutnya,

 

Salah satu pemeriksaan untuk mendeteksi tumor sumsum tulang belakang adalah MRI Whole Spine, apa itu MRI Whole Spine? arti kata "Whole" sendiri adalah "seluruh" sedangkan "Spine" adalah "tulang belakang". Jadi, Pemeriksaan MRI Whole Spine adalah pemeriksaan langsung sekaligus mulai dari tulang belakang leher hingga tulang ekor. Tetapi, pemeriksaan MRI Whole Spine pada diagnosa tumor sumsum tulang belakang seringkali menggunakan media kontras, media kontras atau pewarna ini akan membantu dokter untuk melihat struktur di dalam tubuh dengan lebih jelas. Media kontras yang sering digunakan dalam pemeriksaan MRI adalah godalinium.

 

Pemeriksaan MRI memanfaatkan medan magnet yang kuat, maka sebelum memasuki ruangan MRI pasien harus melepaskan semua benda logam. Durasi pemeriksaan MRI itu lama (sekitar 1 jam). Pasien harus tenang selama proses pemeriksaan MRI agar berjalan lancar. Persiapan tambahan sebelum melakukan pemeriksaan MRI Whole Spine dengan kontras harus melakukan pemeriksaan ureum dan creatinin, setelah itu akan ada pengisian lembar persetujuan atau informed consent dan petugas akan melakukan screening. Setelah itu pasien diperbolehkan masuk ruangan pemeriksaan. Kemudian pasien akan diposisikan tidur terlentang di meja pemeriksan dengan posisi kepala dekat dengan gantry.

 

Teknik pemeriksaaan MRI Whole Spine dengan kontras pada diagnosa tumor sumsum tulang belakang menggunakan teknik mobiview 2 pasting. Teknik mobiview 2 pasting adalah teknik pengambilan gambar yang terbagi menjadi 2 tahap yaitu tahap pertama scanningnya dimulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang dada kelima kemudian tahap kedua scanningnya dimulai dari ruas-ruas tulang dada kelima sampai tulang ekor. Mengingat MRI tidak memanfaatkan radiasi, apakah MRI tidak berbahaya sama sekali? tentu saja MRI dapat menjadi tempat yang berbahaya jika tindakan pencegahan tidak dilakukan. Akan tetapi kita tidak perlu khawatir, karena ada MRI safety atau keselamatan MRI, yang mana ada pembagian zona pada ruang MRI. Ruang MRI tebagi menjadi 4 zona, yang masing masing zona memiliki tujuan yang berbeda.

 

 

(a)mobiview T2_TSE Sagital (b) mobiview T1_TSE Sagital Gambar 1. 2 Teknik Mobview Pre Kontras MRI Whole Spine(Kiki Ameliasari, 2017) 
(a)mobiview T2_TSE Sagital (b) mobiview T1_TSE Sagital Gambar 1. 2 Teknik Mobview Pre Kontras MRI Whole Spine(Kiki Ameliasari, 2017) 

keterangan :

mobiview T2_TSE Sagital 

mobiview T1_TSE Sagital 

Ketika muncul nyeri yang menjalar pada ruang tulang belakang yang tidak biasa maka bisa jadi itu salah satu gejala dari tumor sumsum tulang belakang, untuk mendeteksi adanya tumor sumsum tulang belakang bisa melakukan pemeriksaan MRI Whole Spine,  pemeriksaan untuk tumor sumsum tulang belakang lebih efektif dengan menggunakan modalitas MRI dibandingkan dengan modalitas radiologi lainnya. Hal ini dikarenakan pada pemeriksaan MRI Whole Spine dengan diagnosa tumor sumsum tulang belakang menggunakan teknik mobiview 2 pasting, yaitu dapat scanning langsung sekaligus mulai dari tulang belakang leher hingga tulang ekor.

 

Penulis : Aldila Deselma, Fifin Alvikhoy, Shintya Ayu, Cyntia Maulida, Roechan Elfin, Nassania Karimma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun